Anda kerap terserang sakit kepala sebelah atau biasa dikenal dengan istilah migrain, maka berhati-hatilah. Hasil penelitian dari Rumah Sakit John Hopkins Medicine menyebutkan, mereka yang terkena migren punya risiko dua kali lebih besar untuk terserang stroke.
Bukannya menakut-nakuti, terkadang satu penyakit bisa timbul menyusul penyakit lainnya. Ironisnya, gejala penyakit kedua seringkali begitu tersamar sehingga orang tidak menduga keberadaannya. Sakit kepala migren merupakan salah satu bentuk sakit kepala yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah.
Jutaan orang dewasa di Amerika Serikat terdeteksi pernah mengalami migrain. Sebanyak 17 persen kaum perempuan dan 6 persen laki-laki pernah terserang migrain setiap tahunnya.
Sementara itu,dr. Imam Nito, Sp.PD, spesialis penyakit dalam dari RS Omni Pulomas, mengatakan tidak semua migrain menjadi pertanda adanya risiko stroke dan serangan jantung. Lebih terperinci, tipe yang berkaitan dengan stroke atau serangan jantung adalah migrain fungsional. Bukannya migrain temporer yang misalnya kambuh sehabis berjemur di bawah terik matahari.
Yang dimaksud dengan migrain fungsional adalah sakit kepala yang timbul karena salah satu organ tubuh tidak berfungsi baik. Misalnya, suplai aliran darah tidak lancar karena terhambat oleh tumpukan kolesterol.
Lindungi diri kita dengan menghindari pemicu migrain, mengingat hingga sekarang para peneliti masih belum menemukan cara yang tepat untuk mencegah migrain temporer maupun fungsional.
Untuk mencegah migrain fungsional yang berkaitan dengan risiko penyakit jantung dan stroke, kita bisa menerapkan saran yang diberikan oleh National Stroke Association: rutinlah berolahraga dan atur pola makan sehari-hari, agar kadar kolesterol stabil dan terhindar dari kegemukan. Selain itu, berhentilah merokok dan batasi juga konsumsi minuman yang mengandung alkohol. (tia/kmp/ika - www.esqmagazine.com)