Merokok dikalangan masyarakat saat ini merupakan kegiatan yang semakin berkembang ,mulai dari hajatan, bertamu, arisan bahkan pengajian kelilingpun tak lupa dari suguhan yang namanya “ROKOK”.Para pelajarpun sudah banyak yang terkena atau terjangkit “penyakit Merokok” terbukti banyak kita lihat pelajar yang mau sekolah ujung jarinya sudah terjepit sebatang rokok yang siap “dinikmati”, atau sambil naik sepeda motor juga sambil menikmati rokok.
Sebagian sudah cuek karena sudah terlanjur jatuh cinta sama ROKOK ,mempelajari atau membaca bahaya merokok hanya buang-buang waktu saja ,”persetan dengan bahaya merokok yang pentingkan rasanya nikmat dan bisa menghilangkan pusing karena beban pikiran “ katanya.Yang lain pun menimpali “ Merokok kan membantu negara karena perokok ikut membayar pajak kepada negara setiap sebatang rokok yang diisapnya dan juga pajak rokok merupakan pendapatan negara yang terbesar di NEGERI INDONESIA TERCINTA INI” Komentar temannya pun tidak kalah “BENARNYA” Lha kalau kita tidak merokok maka siapa yang akan membantu para petani tembakau di negara kita. Itulah daleh para relawan rokok bila mereka diajak berdiskusi masalah rokok.
Setrategi perusahaan -perusahaan di Finlandia dalam hal menghentikan karyawannya dari ketagihan merokok mungkin bisa ditiru oleh perusahaan atau instansi di Indonesia.Setrategi tersebut adalah dengan me,berikan bonus.Bonus biasanya diberikan kepada karyawan yang berprestasi. Tapi, di Finlandia, bonus juga diberikan kepada pegawai yang berhenti merokok. Cara ini terpaksa ditempuh karena kian susahnya menghentikan kebiasaan merokok di kalangan karyawan.Dengan cara ini diharapkan sedikit demi sedikit karyawan yang sudah merokok akan tertarik ,kemudian akan berusaha menghentikan kebiasaan merokoknya.
Semoga setrategi ini bisa diadopsi perusahaan atau instansi di Indonesia sehingga akan meningkatkan kinerja ,kesehatan maupun efisiensi.
Hikmah : "Barang siapa yang menyayangi apa yang ada di bumi maka dia akan disayangi apa yang ada di langit"