Batu Putih merupakan bahan dari alam di gunungkidul Yang perlu dikembangkan.Batu ini berada pada daerah-daerah di keca matan Wonosari ( Mulo, Siraman, Wareng, Karang rejek ) kecamatan Semin ,kecamatan Karang mojo ,kecamatan Ponjong dan sebagainya.
Batu Putih ini biasanya sebagian menyembul keluar dari dalam tanah tetapi yang paling besar bagiannya adalah batu yang ada di dalam tanah.Untuk pemanfatannya tanah di sekitar batu di gali terlebih dahulu baru kemudian batunya diproses langs ung dengan gergaji batu.Setelah di proses dengan gergaji menjadi balok-balok besar, selanjutnya balok-balok batu ini dikeluarkan dari lubangnya untuk kemudian diproses menjadi benda apa yang kita kehendai.
Balok-balok batu ini selanjutnya dibuat berbagai benda sesuai kebutuhan dan keahlian pengelolanya antara lain :
1. Untuk Umpak tiang rumah
2. Giring ( pada rumah yang tidak memakai podasi )
3. Pawon untukmemasak dengan kayu bakar
4.Batu untuk dinding rumah ( seperti batu bata dan batako )
5.Ornamen rumah ( arca , hiasan dinding dsb )
6.Tegel dan sebagainya
Kerajinan batu alam ini bila di kembangkan dan dibina secara intensif akan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas.
Manfaatnya antara lain :
1. Memanfaatkan potensi alam yang belum tergarap
2. Mengurangi pengangguran sekaligus menambah lapangan kerja
3.Menambah perputaran roda ekonomi masyarakat ( pembuat, penjual,pembeli,transportasi dsb )
4.Menambah lahan pertanian dari lahan bebatuan setelah diambil batunya kemudian diurug dengan tanah maka akan
menjadi lahan baru untuk pertanian.
5.Menambah devisa negara bila produk batu alam yang dibuat menjadi ukiran di eksport ke luar negeri.
6. Tersedianya bahan bangunan lokal yang harganya terjangkau oleh masyarakat ekonomi lemah.
Batu paras putih dapat dibuat menjadi barang bernilai tinggi untuk mempercantik ruangan. Batu yang berwarna putih ini, diproses hingga menjadi roster (ventilasi), relief (hiasan dinding), patung, ornamen, pot lampion dan hiasan taman. “Setelah diolah, bongkahan batu yang awalnya tak jelas bentuknya ini banyak diincar untuk penghias ruangan,”
Setelah bahan baku siap ada lima langkah proses pembuatan. Batu digergaji sesuai dengan ukuran, dipasah, digambar motif, dipahat dan proses selanjutnya adalah finishing yang meliputi pengamplasan dan pencucian.
“Proses pemahatan adalah proses paling sulit karena memerlukan ketelitian dan kehati-hatian,
Penggunaan bahan bangunan dari batu alam dapat dilihat contohnya seperti pada gambar di atas.Batu bata yang seharusnya harus membeli dari luar Gunungkidul dapat tersedia secara lokal dengan harga yang lebih murah.
Dalam realita di lapangan batu putih yang sudah berbentuk balokan-balokan juga dibeli beberapa pengusaha dari Solo dan dan Magelang untuk dibuat kerajinan dan di eksport ke Manca negara sepertiAmerika Serikat, Australia, Eropa, Jepang, korea Selatan melalui Bali dan Jakarta.
Hikmah :
Sayangilah apa yang ada di bumi maka engkau akan disayangi apa yang ada di langit