Mungkinkah kita Beda

Dalam impian saya mungkin Gunungkidul baru akan beda dengan kabupaten/kota lain se Indonesia kalau berani memiliki jalan yang di bagi menjadi 3 bagian. Abu-abu untuk pejalan kaki, merah untuk sepeda dan kendaraan bebas polusi, hitam untuk kendaraan bermotor. (atase gur Gunungkidul ngunu!)
Dengan aturan lalu lintas yang mendisiplinkan maka Gunungkidul akan menjadi tempat yang nyaman untuk semua kalangan pengguna jalan. Bahkan mungkin bersepeda tidak perlu di progamkan seperti sekarang ada "bike to work, sego segawe" dll. Kalaupun sudah ada programnya maka jalan ini memdukung berjalannya program bersepeda dan jalan kaki. Mungkin?! Sedikit ke arah negatif ... lagian proyek ini bisa jadi sumber yang bisa di korupt to!
Gambar contoh idi atas saya ambil di sebuah desa kecil bernama Hardinxvield-Gissendam, Belanda negara yang pernah menjajah Indonesia. Desa yang sepi dan jauh dari perkotaan ini menyediakan fasilitas untuk sepeda dan pejalan kaki yang nyaman Walau dengan ruas jalan yang sempit. Bukan bermaksud membanding-bandingkan tetapi barang kali berguna untuk mewacanakan Gunungkidul bagi para pejabat yang berwenang.
Gunungkidul yang memiliki ruas jalan yang lebar-lebar kenapa belum ada fasilitas semacam. Bukankah KITA BISA?! Semoga!