Ini saya ambil dari tread sebelah moga aj bisa jd prenungan buat kita semua
#Bangsal Rumah Sakit#
Dokter menegur pasien yang tidak mematuhi aturan terapi, maka dokter menjadi tidak manusiawai di depan pasien, karena menegur orang yang sedang sakit. Pasien marah-marah pada dokter karena kondisinya tidak kunjung membaik, meski itu karena kesalahan pasien sendiri yang tidak mematuhi aturan terapi dari dokter, normal saja... namanya juga orang sakit... boleh marah-marah sama siapa saja... dokter harus mengerti itu...
#Ruang Administrasi#
Ketika mesti membayar 500 ribu untuk jasa medis dokter, si pasien dan keluarganya mengomel panjang lebar mengenai betapa mahalnya jasa dokter, meski kemudian dia sembuh dan/atau terselamatkan. Ketika dokter tidak berhasil menyelamatkan pasien, menjadi tertuduh malpraktik, dituntut 500 juta oleh pasien dan keluarganya dibantu dengan para pengacara. kok bisa begitu jauh ya bedanya? padahal yang diselamatkan/disembuhkan dan dilenyapkan adalah sama-sama nyawa.. tapi harganya bisa beda. apa sekarang memang kesehatan harganya jauh lebih murah daripada kematian ya?
#Sosialita#
Jika dokter mendapatkan bayaran mahal atas usahanya menyelamatkan pasien, dibilang tidak humanis, tidak memiliki unsur sosial...tukang keruk kekayaan atas ketidakberdayaan orang. Jika dokter menarik tarif murah, pasien justru bertanya-tanya... kok murah? jangan-jangan obatnya disertai tiket menuju akhirat. Sembuh tidak ditanggung, ditanggung tidak sembuh..
#Ruang Obat#
Ketika dokter meresepkan obat paten yang berharga mahal, banyak yang protes. dokter jadi antek perusahaan farmasi katanya. biasa... biar penghasilan cepet meningkat dan biaya sekolah dokter yang semakin lama, semakin mahal itu biar cepet balik modalnya... Kalo digerusin puyer dari obat generik katanya multifarmasi, tidak higienis, tidak rasional... malah beberapa kalangan jetset merasa tidak sembuh dengan obat generik dan meragukan kredibilitas dokter yang tetap saja meresepkan obat generik.. masa ngasi obat pasien kok yang ngga ampuh?! niat ngga sih nyembuhin pasien?
#Perusahaan Obat#
Perusahaan Farmasi yang didalangi kaum kapitalis dan para farmasis berlomba-lomba membuat sediaan yang accessible dengan harga yang naudzubillah... sayangnya, obatnya termasuk kategori mesti menggunakan resep dokter.. jadi rayulah dokter untuk menggunakannya... sebarkanlah informasi irrasionalitas campuran handmade... eh... yang diprotesin dokter.... kenapa ngga protes sama perusahaan farmasinya juga? kan yang bikin mereka? kalo dokter ngga make obat itu, siapa yang akan menghidupi para karyawan, farmasis, dan dewan direksi perusahaan farmasi tersebut? tapi tetep.. itu salahnya dokter...
#Mall#
Ada seorang pengunjung mall pingsan, diduga karena serangan jantung, membutuhkan bantuan resusitasi jantung.. semua orang menunjuk ke arah seseorang pengunjung lain yang notabene diketahui sebagai seorang dokter jantung.. maka si dokter berkata "maaf, SIP saya maksimal di tiga tempat, dan itu tidak termasuk MALL ini" maka pulang dari mall, si dokter punya julukan baru "tidak manusiawi!" sekaligus memboyong sekeranjang gunjingan orang. Pada situasi berbeda si dokter ini dengan semangat 45 melakukan resusitasi sembari menunggu datangnya bantuan.. eh, ternyata gagal. pasien meninggal. pulang dari mall dia sama sekali tidak membawa barang apa-apa selain julukan baru "ahli malpraktik" dan surat panggilan pengadilan...oh ya, bonus.. disumpahin orang se-MALL.
#Ruang Kuliah#
Dosen datang terlambat, mahasiswa menggerutu.. ya begitu itu kalo jadi dosen sekaligus dokter praktik, mahasiswa jadi nomor dua, padahal mendidik orang kan penting, sudah digaji mahal-mahal ngga perhatian sama mahasiswanya. Padahal memangnya si mahasiswa tahu berapa gaji dokter yang jadi dosen? Kalau mahasiswa datang terlambat.. namanya juga mahasiswa.. boleh donk telat... kan bayar... si dokter yang juga dosen jadi bingung.. komentar gimana ya enaknya? sudah berusaha profesional dengan datang tepat waktu, meski gaji irit, meninggalkan praktik untuk mendidik para calon dokter baru... eh.. yang dididik..... (mau gimana ngelanjutinnya ya?)
#Dunia Kerja#
Kalau pengusaha bekerja secara profesional dan mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.. termasuk para pengusaha yang menjalankan bisnis obat dan rumah sakit.. ya dimaklumi..namanya juga pengusaha... tapi kalau dokter berusaha profesional dan menerapkan tarif yang "profesional" juga, wueh... itu tuh.. dokter yang suka berbahagia di atas penderitaan orang lain...tega banget sama orang sakit...wis..ngga manusiawi... (weleh....)
hemmmm masih terobsesikah cita-cita kita sejak kecil jd Dokter...?????????
monggo.....!!