:)
Usaha beternak burung puyuh yang akan saya ceritakan merupakan usaha skala kecil. Boleh dikatakan sebagai usaha sampingan, namun bisa juga sebagai usaha sekedar bertahan hidup atau mungkin hidup yang lebih dari sekedar, di atas bumi manusia Indonesia tercinta ini.
Saya mempunyai keinginan beternak burung puyuh sebenarnya sudah lama, sudah sejak sebelum gempa, sekitar lebih dari tiga tahun yang lalu. Namun, waktu itu kalau saya tanya ke peternak lama, selalu dijawab bahwa PT sudah tidak menerima peternak baru.
Kemudian baru saat-saat ini saya mendapat kesempatan ikut bergabung menjadi peternak burung puyuh.
Sebelum positip menjadi peternak, terlebih dulu saya muter-muter ke beberapa peternak lama. Dengan tujuan melihat-lihat dan tanya-tanya seputar hal beternak burung puyuh, tentang bagaimana proses pertama kali beternak, apa saja yang perlu disiapkan, bagaimana pemeliharaannya, dan tentu saja bagaimana hasil secara ekonomis apakah menguntungkan atau tidak.
Selain itu, saya juga tanya-tanya ke beberapa mantan peternak (yang berhenti beternak), mengapa sampai berhenti beternak burung puyuh.
Sedikit sebagai gambaran, bahwa rata-rata peternak burung puyuh adalah petani-petani yang boleh dikatakan sebagai petani kecil, tapi tentu saja tidak semua peternak berawal dari petani, ada yang pedagang, sopir, dll namun tetap dalam kategori kecil… Lain dengan ayam potong, selama yang saya tahu, kalau peternak ayam potong biasanya mereka memang sudah “juragan” dari awalnya.
Hal itu karena untuk beternak burung puyuh ini kita bisa memelihara dengan jumlah populasi minimal yaitu 1000 ekor, tentu dengan modal yang relatif terjangkau.
Kemudian bagaimana dengan saya? Saya bukan petani kecil, juga bukan juragan besar.. hehe… saya beternak burung puyuh berawal dari status saya sebagai pengangguran.
Beternak burung puyuh yang saya jalani ini berbentuk semi kemitraan / plasma dengan mengambil hasil produksi telurnya. Ada peternak dan ada perusahaan yang yang kedua pihak saling bekerjasama timbal balik. Kemitraan dalam beternak burung puyuh ini pihak peternak masih ada unsur “membeli”, baik itu bibit / DOQ, pakan pembesarannya (stater), maupun pakan teluran (layer) selama produksi telur burung puyuh belum bisa menutup pakan layer yang dibutuhkan.
Semi kemitraan beternak burung puyuh ini dikelola dari hulu sampai hilir oleh PT Peksi Gunaraharja. (Hehe, cukup sebut nama saja, sebab bisa jadi hanya menyebut nama saja ternyata tidak diijinkan oleh PT karena memang saya tidak ijin untuk sekedar ditulis di blog ini).
Setelah informasi saya anggap cukup, dengan mantap saya segera mewujudkan keinginan untuk beternak...................
lanjutan ceritanya silahkan baca di sinihttp://ariefmas.wordpress.com/2009/09/21/berbagi-cerita-pengalaman-beternak-burung-puyuh/
SALAM KENAL PORO SEDHEREK SEDOYO :)