Gumakan Internet Untuk Saran Mencari Ilmu Pengetahuan
Bukan Sarana Pentyebaran Pornografi dan Kemaksiatan
Musim penghujan telah tiba Insya Alloh,berita yang kita dapatkan adalah para petani menyambut dengan suka cita karena akan lekas bisa bercocok tanam sekaligus ada harapan untuk panen.Toko-toko benih tanaman dan pupuk kimia laris manis kebanjiran pembeli.Penjual payung dan jas hujan pun tak kalah pula kebagian rejeki dari keuntungan penjualannya.
Kebalikannya berita banjir dan selokan yang menggenangi jalan sudah bisa kita dapatkan beritanya diberbagai media elektronik dan surat kabar.Yang lebih ironis di luar rumah banjir tetapi harus terpaksa membeli air untuk minum dan mencuci hal ini paling banyak terdengar di kota-kota besar .
Menghadapi hal semacam ini apa yang harus kita lakukan.Sebagai makhluk yang diberi aqal oleh Alloh SWT kita wajib berikhtiar agar di musim kemarau tidak kekurangan air seperti yang terjadi disebagian daerah Gunungkidul tetapi dimusim penghujan tidak kebanjiran karena curah hujan cukup tinggi.
Salah satu yang bisa dilaksanakan sebagai solusi adalah pembuatan sumur peresapan serta memasyarakatkannya kepada seluruh komponen masyarakat.Banyak manfaat yang bisa diambil dari adanya sumur peresapan tersebut antara lain :
1.Mengurangi banjir akibat dari sebagian air yang mengalir akan masuk ke dalam sumur peresapan.
2.Sebagai cadangan air tanah karena air yang masuk kedalam sumur peresapan akan menjadi cadangan air yang berada di dalam tanah.
3.Sebagai cadangan air untuk menyiram tanaman dikala turun hujan /curah hujan jaraknya terlalu lama.Hal ini banyak terjadi di Gunungkidul kadang -kadang jarak turunya hujan agak lama sehingga banyak tanaman pertanian yang mati karena kekeringan.Dengan adanya sumur peresapan ini diharapkan air yang ada dalam sumur peresapan akan bisa dimanfaatkan untuk menyirami tanaman bila agak lama tidak turun hujan.
Masuknya air hujan melalui peresapan inilah yang menjaga cadangan air tanah agar tetap bisa dicapai dengan mudah. Ini karena permukaan air tanah memang bisa berubah-ubah, tergantung dari suplai dan eksploitasinya. Dengan teralirkan ke dalam sumur resapan, air hujan yang jatuh di areal rumah kita tidak terbuang percuma ke selokan lalu mengalir ke sungai.
Pembuatan sumur-sumur peresapan pada setiap bangunan yang diharuskan pada setiap bangunan tertutup memang sudah termuat dalam Perda IMBB, tetapi pelaksanaan di lapangan apakah sumur peresapan tersebut dibuat atau tidak siapa yang akan mengawasi? Atau jika sumur peresapan tersebut dibuat, apakah jumlahnya sudah sesuai dengan ketentuan yang harus dibuat yaitu setiap 100 m2 luasan bangunan tertutup harus ada 1 buah sumur peresapan?
Saat ini sudah ada penemuan dari Bapak Kamir R. Brata, Dosen Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya lahan dari Institut Pertanian Bogor, berupa Lubang Resapan Biopori atau biasa disingkat LRB dengan memanfaatkan air hujan agar sebanyak mungkin meresap ke dalam tanah. Penemuan beliau tersebut terinspirasi dari Al_Qur’an Surat Az-Zumar ayat 21.
“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.( Q.S Az-Zumar ayat 21)
Prinsip dari Biopori adalah memperbanyak lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Bila lubang-lubang seperti ini dapat dibuat dengan jumlah banyak, maka kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan diharapkan semakin meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah atau dengan perkataan lain akan dapat mengurangi bahaya banjir yang mungkin terjadi.
Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa dikembangkan di daerah-daerah yang kesulitan air tanah di musim kemarau.
sumber :http://azzamudin.wordpress.com
Hikmah :
3. Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim)