Aksi Duo Dalang Cilik Meriahkan Peringatan Kartini
GUNUNGKIDUL – Sebanyak 5000an gambar dari tokoh pewayangan dan aksi dua dalang cilik meriahkan peringatan Hari Kartini yang dipusatkan di SDN II Karangrejek Wonosari Gunungkidul, Sabtu (19/4) kemarin. Dari peringatan RA Kartini yang dikemas secara tradisional para pelajar diajak mendekatkan diri terhadap nilai seni budaya melalui pelestarian wayang kulit.
Pertunjukan wayang dengan didukung penampilan waranggono (sinden) dan Niaga (wiyaga-red) dari siswa-siswa SD Siraman Wonosari dua dalang cilik Rosiansyah Dharma Pratama alias Ki Dalang Sansan dari SD Wiladeg Karangmojo bergantian dengan Ki Dalang Juang Perkasa siswa kelas VI SD Kanisius II Wonosari tampil memukau. Keduanya mengangkat isu lakon bahaya narkoba dan pentingnya anak bangsa memiliki tekad menempuh pendidikan seperti riwayat RA Kartini.
Dalam memainkan wayang, kedua dalang cilik ini tampak kompak dan saling bekerjasama. Manakala satu dalang giliran memainkan wayang, satu dalang berperan sebagai pelayan dalang mempersiapkan tokoh demi tokoh pewayangan yang akan dijogetkan.
Tulus Djoko Sarwono SPd selaku kepala sekolah SD Karangrejek II sekaligus pemrakarsa acara ini mengatakan acara peringatana hari Kartini dan menyongsong hari pendidikan ini digelar sebagai upaya mendekatkan siswa dengan nilai seni budaya, khususnya wayng kulit. “Saat ini menjadi keprihatinan bersama seni wayang kulit ini sudah jarang dikenal dikalangan para pelajar dan siswa sekolah. Sehingga ada kesan ada keterputusan generasi untuk mencintai budaya seni wayang,’ kata Tulus kepada wartawan.
Upaya mendekatkan siswa SD dengan pertunjukan wayang kulit ini juga terlihat dengan Gebyar Kareda 5000 Gambar Wayang 2008. Secara khusus, dinding sekolah SDN Karangrejek II yang menjadi pusat berlangsungnya kegiatan ini sengaja ditempel 5000 gambar tokoh pewangan memenuhi dinding sekolah oleh para siswa. Menurut Tulus, pemasangan gambar tokoh wayang dilakukan siswa dan mengabiskan waktu lima minggu.
Lebihjauh menurut Tulus, pemasangan 5000 gambar tokoh pewayangan ini dilakukan mdiluar jam pelajaran sehingga para siswanya harus melembur dan menghabiskan 6 kilogram paku, 50 lembar karton, 32 kayu reng, lima gulung kawat, puluhan solatif penempel. Pihaknya berharap dengan peringatan RA Kartini melalui gelar pertunjukan wayang kulit dan gebyar kareda 5000 ganbar wayang 2008 ini mampu menumbuhkan perhatian dan ketertarikan di kalangan siswa SD akan nilai seni budaya bangsa.
Wakil Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos didampingi sejumlah pejabat Kepala Dinas Gunungkidul yang turut hadir mengaku terheran-heran. Wakil Bupati mengaku terkaget dengan terobosan dalam upaya mendekatkan kembali seni tradisi dikalangan pelajara SD. “Ini terobosan baru, selain selama ini anak hanya mengenal wayang dari pelajaran muatan local bahasa jawa, disini mereak bisa mengenal langsung cerita dan lakon wayang sebagai kesenian yang kaya makna,” kata Wabup Badingah.
Wabup mengajak semua perempuan bangkit dan mengambil peran bukan sekedar menjadi penonton. “Disitulah makna semangat kartini yang diwarikan kepada kita khusunykaum perempuan. Bahwa permpuan bukan lagi konco wingking, tapi mengambil peran yang sama dengan kaum pria,” tegasnya.