Alkisah, pada suatu ketika seorang raja ingin menguji kesadaran warga kotanya, untuk membantu memberi makan kawanan beruang langka yg sedang sakit, yg disayangi rakyatnya..
Raja memerintahkan agar setiap orang, pada suatu malam yang telah ditetapkan membawa sesendok madu untuk dituangkan dalam sebuah bejana yang telah disediakan di puncak bukit di tengah kota.
Seluruh warga kota memahami benar perintah tersebut dan menyatakan kesediaan mereka untuk melaksanakannya.
Tetapi, dalam pikiran seorang warga kota terlintas cara untuk mengelak perintah tersebut.
"Aku akan membawa sesendok penuh, tapi bukan madu. Aku akan membawa air. Kegelapan malam akan melindungiku dari pandangan mata orang lain. Sesendok air tidak akan mempengaruhi isi bejana yang kelak akan diisi madu oleh seluruh warga kota."
Tibalah waktu yang ditetapkan. Apa kemudian yang terjadi?
Bejana itu ternyata seluruhnya berisi penuh dengan air!
Rupanya seluruh warga kota berpikiran sama dengan si Fulan.
Mereka mengharapkan warga kota yang lain membawa madu sambil membebaskan Diri dari tanggung jawab.
Senang melihat sesuatu, namun ketika memelihara atao mengobati tidak mau…