Mengintip Risiko Penyakit Lewat Glukosa Darah
Jika Anda termasuk dalam kelompok orang yang beresiko tinggi terkena diabetes tipe 2, segeralah melakukan pemeriksaan dini. Pasalnya penelitian telah membuktikan adanya hubungan yang erat antara diabetes dengan risiko penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah (stroke atau penyakit jantung).
Untuk mengetahui gejala diabetes dapat didiagnosa dengan dua cara, yaitu dengan cara melihat kadar glukosa darah sewaktu puasa dan kadar glukosa darah 2 jam setelah makan. Menurut standar WHO gula darah Anda disebut normal jika kurang dari 110 mg/dl setelah makan. Jika melebihi jumlah tersebut (140 mg/dl) disebut juga dengan hiperglikemia postprandial, kondisi ini sudah termasuk dalam pre-diabetes.
Panduan yang dikeluarkan bersama oleh European Society of Cardiology (ESC) dan European Association for the Study of Diabetes (EASD) menyebutkan data glukosa darah setelah makan memberi keterangan yang lebih baik tentang risiko akan penyakit kardiovaskular di kemudian hari, dibandingkan dengan data glukosa sewaktu puasa.
Masalahnya meskipun hasil pemeriksaan menunjukkan Anda mengalami hiperglikemia postprandial belum ada gangguan kesehatan yang akan dirasakan. "Kalau hiperglikemia tidak ada gejala apa pun. Tapi makin tinggi kadar gula darah atau sekitar 160 mg/dl, biasanya akan makin sering kencing atau sering merasa haus," jelas Prof.Dr.Sidartawan Soegondo, SpPD, ketua Perhimpunan Diabetes Indonesia, dalam acara media edukasi bertema Hiperglikemia Postprandial & Risiko Penyakit Kardiovaskular yang diselenggarakan oleh Bayer Schering Pharma.
Telaah Mengenai Hubungan Faktor Metabolik dan Respons Imun pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2: Kaitannya dengan Ulkus/Gangren Diabetes