Problem dalam pernikahan memang sering terjadi, tapi bukan berarti masalah boleh menghampiri Anda dan pasangan setiap saat.
Kalau memang ini yang terjadi dalam rumah tangga Anda, maka berhati-hatilah. Coba teliti kembali penyebab persoalan dalam rumah tangga Anda.
Mungkin Anda melakukan satu atau beberapa kesalahan dalam pernikahan, Cobalah Anda telaah seperti yang dijabarkan berikut ini.
1. TIDAK MENGHARGAI
Meskipun pasangan Anda punya kekurangan, jangan menceritakan kepada sahabat atau rekan kerja. Bagaimanapun, pasangan ingin dan harus dihargai baik kelebihan maupun kekurangan yang dimilikinya. Hargailah pasangan seperti halnya Anda ingin dihargai oleh pasangan.
2. TIDAK MENDENGARKAN
Anda pura-pura tidak mendengar saat ia berbicara, Anda justru makin asyik menonton TV, komputer di depan Anda, atau melakukan kegiatan lainnya bahkan pergi meninggalkannya ( beuh… parah). Kalaupun anda mendengarkan ia berbicara atau bercerita, Anda langsung memotong pembicaraannya dan ngotot pada pendirian Anda. Cobalah untuk mendengarkan, karena dengan demikian pasangan akan merasa dihargai.
3. SELALU MERASA BENAR
Dilihat dari perspektif mana pun, Anda merasa pasangan selalu salah, dan Andalah yang tahu bagaimana yang seharusnya. Tidak mau mengakui kesalahan juga termasuk dalam kategori ini. Kalaupun akhirnya mengakui, Anda siap dengan sederet alasan yang ujung-ujungnya tetap menyalahkannya. Sebaiknya, jawab pertanyaannya yang sederhana dengan jawaban yang logis dan simpel, bukan melebar ke masalah lain.
4. KEHIDUPAN SEKSUAL "SURAM"
Setiap kali diajak berhubungan intim, Anda menolak dengan segudang alasan, hal ini dapat membuat pasangan bingung dengan sikap Anda ini, pasangan bisa mengira bahwa Anda sudah tidak menginginkannya lagi. Hati-hati, kehidupan seksual yang nyaris mati bisa mengancam perkawinan. Apalagi, bila usia pernikahan masih tergolong muda. Segera konsultasikan masalah ini kepada dokter, psikolog, atau psikiater untuk menemukan solusi dalam permasalahan seksual Anda dan pasangan.
5. JANJI PALSU
Anda sudah berjanji akan memperbaiki sikap, tapi tetap saja kesalahan yang sama diulang lagi, bahkan bukan hanya sesekali namun berkali-kali. Samakan ucapan dengan perbuatan yang Anda lakukan. Kalau memang tak mau melakukannya, jangan memberi janji palsu, lebih baik berterus terang kepadanya.
6. TIDAK PEKA
Ketika dia mengatakan bahwa ucapan Anda sudah membuat hatinya terluka atau tidak seharusnya diungkapkan, sebaiknya hentikan kata-kata Anda. Hargai perasaannya, bukan malah mengatakan bahwa ia punya selera humor yang jelek atau terlalu sensitif.
7. TIDAK JUJUR
Hindari kebiasaan berbohong atau menyimpan rahasia pada pasangan. Sekali berbohong, tak jarang, Anda harus melakukannya lagi untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Sehingga, lama-kelamaan Anda makin lihai. Hati-hati, ini bisa merusak rasa saling percaya.
8. KEBIASAAN BURUK
Meski tahu punya kebiasaan buruk, tetap saja Anda melakukannya. Padahal, pasangan sudah gerah pada sikap Anda dan sudah berulang kali memberitahu Anda. Misalnya, Anda selalu membuatnya menunggu berjam-jam setiap kali membuat janji bertemu, dandan terlalu lama, atau malas membereskan rumah yang berantakan. Rubahlah sedikit demi sedikit kebiasaan buruk Anda, hal ini dapat membawa dampak positif, bukan hanya terhadap hubungan Anda dan pasangan, tapi juga terhadap kehidupan sehari-hari Anda.
9. TEMPERAMENTAL
Belum selesai pasangan menjelaskan alasan, Anda sudah mencak-mencak tak keruan dan menuduhnya macam-macam. Buntutnya, sering kali Anda yang malu sendiri karena ternyata situasinya tidak seperti yang Anda kira. Sebaiknya, biasakan meredam emosi dan cobalah mendengarkan pasangan disaat ia menjelaskan, sehingga persoalan bisa didiskusikan dengan pikiran jernih dan suasana tenang.
10. EGOIS
Anda boleh membeli tas dan sepatu mahal kapan pun Anda mau, tapi mengomel ketika pasangan membeli tas untuk menggantikan miliknya yang sudah kusam dan lama. Anda juga tak suka bila ada keluarga dan teman dari pasangan yang berkunjung ke rumah karena malas harus menjamu mereka. Tapi bila pasangan mengajak nonton film ke bioskop, Anda sering menolak, tapi selalu memaksanya menemani Anda berbelanja. Cobalah untuk tidak bersikap egois, tetap hargai keinginan pasangan seperti hal nya Anda ingin dihargai olehnya.
dari:
kiriman e-mail mbak ucie...