GUNUNGKIDUL – Kasus gantung diri kembali menggemparkan kota Gaplek Gunungkidul. Kismo (55) warga Terbah Patuk Gunungkidul ditemukan tewas ganding diri kandang sapi pekarangannya, Jumat (11/4) pagi kemarin. Diduga perbuatan nekad ini dilatarbekalangi pikiran korban yang mengalami stres beberapa bulan lalu.
Kasus bunuh diri yang dialakukan Kismo ini terbilang cukup unik. Gantung diri dilakukan secara beruntun sejak dari sesepuh (simbah) korban, bapak korban hingga akhirnya Kismo sendiri. Bahkan tempat yang dipilih pun sama di lokasi kandang sapi pekarangan rumahnya. Bahkan palingtragis terjadi pada Kisno. Saat ditemukan kepalamnya nyaris putus.
Menurut informasi METEOR, kasus bunuh diri Kismo ini diketahui kerabanya keesokan harinya keamrin saat hendak mencari keberadaan korban yang tidak dijumpai berada dikamar tidurnya.
"Warga kaget karena tetangga mendegar keluarag korban teriak-terika minta tolong maka kami dan warag lain mendekat lokasi," kata Sayudi tetanga korban . Warga mendapatkan korban terganung dengan tali plastik di bandar kandang sapi dan keadaan yang targis. Lehernya nyaris putus dan ludah agak menjulur.
Kejaidan ini langsung dilaporkan ke Mapolres Patuk yang langsung mendatangkan unit Identifikasi Satuan Reskrim Polres Gunungkidul dan petuags medis untuk melakukan pemeriksaan. Diperoleh keterangan korban murni meninggal akibat gantung diri.
Petugas yang langsung berusaha mendapatkan informasi membenarkan korban sejak lama mengalami stres. Korban kerab dijumpai sering melaun senidir dan mengurung diri. "Informasi yang kami dapatkan seperti itu. Dia stress berat. Apa yang menbuat stres, masih kita cari," kata petugas reskrim.
Warga membenarkan bahwa perbuatan mnekad gantung diri ini dilakukan secara beruntun sejak simbah korban, orang tua korban hingga sampai Korban Kisno ini. "Saya juga heran kok busa beruntun begini. Mulai simbah sampai cucu kok meninggalnya gantung diri,’ kata Seti, tetangga lain.