Paijo baru pertama kali pergi ke Matahari bersama anak dan istrinya.
Namanya orang kampung, Paijo dan istri anaknya heran melihat-lihat apa pun di Matahari.
Termasuk heran ketika melihat pintu besi yang bisa buka dan nutup sendiri, dan bisa bunyi "mak thiing!"...
”Pak, opo iku jenenge . . .” Tanya si Thole anaknya Paijo ketika melihat pintu besi tersebut.
”Aku gak weruh Le . . .sak umur-umur lagek pisan iki ono
lawang wesi koyok ngene.” jawab Paijo.
Akhirnya Paijo sekeluarga duduk di depan pintu sambil terheran-heran.
Tiba-tiba ada nenek yang mencet tombol pintu besi itu.
Kemudian pintu terbuka dan nenek tadi masuk ke ruangan kecil kemudian pintu tertutup.
setelah bunyi thiing! . . ., kemudian ada angka satu nyala, dua, tiga, sampai empat berhenti.
Tak lama kemudian angka empat menyala lagi, terus tiga, dua sampai satu berhenti.
Pas pintu besi terbuka lagi, Paijo sekeluarga kuaget karena
yang keluar seorang gadis muda dan cantik.
Paijo bingung sambil senyam senyum melihat gadis cantik itu.
Setelah berpikir sejenak, Paijo teriak pada Thole, ”Le !. . Ndhang
cepetan Makmu lebokno kono . ..”
sumber : NKC