08/04/2008 08:36:16 WONOSARI - Belasan ayam milik warga Bandung, Kecamatan Playen mati secara mendadak, diduga terkena Avian Influensa (AI). Untuk mengantisipasi agar tidak menular, ayam yang sudah mati langsung dikubur setelah diambil sampel darahnya untuk diuji di Laboratorium Balai Besar Veteriner (BBV) Wilayah Jawa Madura, di Wates. Ngadiman SPd, warga Bandung Utara ketika ditemui KR Rabu (2/4) menyatakan, Selasa (1/4) pihaknya menemukan beberapa ekor ayam yang dipelihara mati secara mendadak. Melihat kejadian tersebut langsung lapor ke Kepala Desa Bandung dan diteruskan ke UPT Dinas Peternakan di Playen. Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Gunungkidul drh Krisna Berlian yang dikonfirmasi KR secara terpisah mengatakan, begitu menerima laporan, Dinas Peternakan langsung menerjunkan tim untuk mengambil tindakan untuk melakukan penyemprotan disinfektan baik di lokasi maupun di sekitarnya, untuk mencegah agar virus tidak menjalar ke ternak lainnya. Ditambahkan, setiap ada laporan dari warga terhadap kasus kematian unggas, Dinas Peternakan lewat UPT yang ada langsung ambil tindakan proaktif dengan menetapkan sementara sebagai kasus AI, meskipun untuk memastikannya harus menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium BBV di Wates yang memakan waktu sedikitnya 11 hari. (Awa/Mdk)-d Disamping itu agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat, maka petugas langsung melakukan penyemprotan disinfektan pada lokasi dan sekitarnya. Dari palacakan yang dilaklukan Dinas Peternakan Gunungkidul dari 40 ekor ayam milik Ngadiman dan Suyadiyono warga Bandung Utara, Desa Bandung sebanyak 11 ekor ayam yang mati mendadak. Namun demikian kematian ayam terus bertambah, sehingga oleh pemiliknya ayam yang masih hidup langsung dijual, sementara yang mati langsung dibakar dan dikubur. Selain itu ayam milik Giyono warga Dusun Glidag, Desa Logandeng, juga mati secara mendadak. Hanya saja kematian ayam tidak bersamaan, namun beruntun setiap hari antar 3-4 ekor. Oleh pemiliknya ayam yang mati langsung dikubur, karena takut menjalar ke ayam milik tetangganya