GANTI ONGKOS PACARAN

Ada tradisi aneh yang berlaku pada lelaki Sasak di pedalaman pulau Lombok yang ingin menikahi gadis sesuku. Pria itu selalu menyanyai si gadis itu, apakah si gadis pernah menerima pemberian dari mantan pacarnya.
Wah, kenapa pula si pria begitu ingin tau masa lalu calon istrinya? Rupanya, ada alasan kuat yang mendasarinya. Jika ia benar menikahi gadis tersebut, ia bertanggung jawab mengembalikan segala bentuk materi pemberian dari mantan pacar sang gadis.
Ternyata pula, yang disebut sebagai pemberian tak sebatas pada benda berharga seperti kalung atau gelang. Bahkan bensin yang digunakan untuk berjalan-jalan keliling kota semasa calon istrinya masih berpacaran dengan mantan pacarnyapun diperhitungkan.
Tak heran apabila banyak lelaki dari golongan kurang mampu sering harus patah hati dan batal melamar pacarnya hanya gara-gara takut dituntut mantan pacar calon istrinya untuk mengembalikan segala benda pemberian.
Bisa dimengerti, akan terasa sangat memberatkan kantung, apalagi kalau si calon istri sering gonta-ganti pacar, bukan? [] Nanalisa Rahayu di Mataram []INTISARI

Ayu ora bos bocahe....?

Tambahan, disana juga ada tradisi nyulik [mencuri] calon istri.Apabila seorang lelaki akan meminang seorang gadis pujaannya,maka ada syarat mutlak dan bahkan sudah adat budaya mereka, yaitu si calon suami harus berani mencuri calon istrinya tersebut.Dan bukan sebatas sandiwara saja,tradisi itu juga taruhanya nyawa.Kalau sampai penyulikan itu sampai kepergok Ortu,maka habislah sicalon suami trsebut.Dan menurut sumber [temen sekamar aku disini] tradisi itu masih berlaku sampai sekarang,..
wuih,..gile ga,..makanya ati2 kalau sampeyan naksir ma cew Lombok,..

Bathur,...de ara gepeng,.de ara pagawean,...

jan ana2 wae yo kang...

widuw.. untung aku udu wong kono kie.

mesakne calon bojoku nuh..

---

wah.. rep nikah we ndadak dolanan culik2an barang yak.

gayeng kae mesti.

pipit wrote:

widuw.. untung aku udu wong kono kie.

mesakne calon bojoku nuh..

---

wah.. rep nikah we ndadak dolanan culik2an barang yak.

gayeng kae mesti.

sesok kowe tak culik yow. trus aku rep njaluk tebusan ro mamakmu nggo biaya nikah.

waduh kang bahaya kui

Untung pacarku wong seko "GUNUNGKIDUL", aman-aman

prasetyo wrote:

Untung pacarku wong seko "GUNUNGKIDUL", aman-aman

aman-aman opo kang ngonmu yo melu ke-TO kq.

wedokane nek kerep pacaran gak iso nikahan ning nek arep kawin sih isih iso

Tradisi nyulik (mencuri) seperti yang dikatakan kang dewalangit ternyata juga terjadi di Lampung, ritualnya disebut larian.

Dulu, larian dilakukan bila kedua calon mempelai tidak direstui oleh orang tuanya. Namun, kini ritual itu bertujuan agar kedua mempelai saling mengenal. Mempelai wanita akan dikembalikan setelah hari pernikahan.

Semoga yang menculik benar-benar mempelainya dan bukan orang lain.

siwid wrote:

Tradisi nyulik (mencuri) seperti yang dikatakan kang dewalangit ternyata juga terjadi di Lampung, ritualnya disebut larian.

Dulu, larian dilakukan bila kedua calon mempelai tidak direstui oleh orang tuanya. Namun, kini ritual itu bertujuan agar kedua mempelai saling mengenal. Mempelai wanita akan dikembalikan setelah hari pernikahan.

Semoga yang menculik benar-benar mempelainya dan bukan orang lain.

Iki nek diarani kawin lari iso ura bos....

Seik seik seik nek iki tak takon serius, ojo guyon...gek nek mempelai wanita dikembalikan nyang wong tuane kie ijik utuh.....opo weis benjut benjut kwi.....?

wo aku suk yo rep nyulik ceweku ko cwah.....gek njaluk tembusan go nikah....

tpi golek cewek sek dink...saiki lagi ra due gek?

rmlodang wrote:

siwid wrote:

Tradisi nyulik (mencuri) seperti yang dikatakan kang dewalangit ternyata juga terjadi di Lampung, ritualnya disebut larian.

Dulu, larian dilakukan bila kedua calon mempelai tidak direstui oleh orang tuanya. Namun, kini ritual itu bertujuan agar kedua mempelai saling mengenal. Mempelai wanita akan dikembalikan setelah hari pernikahan.

Semoga yang menculik benar-benar mempelainya dan bukan orang lain.

Iki nek diarani kawin lari iso ura bos....

Seik seik seik nek iki tak takon serius, ojo guyon...gek nek mempelai wanita dikembalikan nyang wong tuane kie ijik utuh.....opo weis benjut benjut kwi.....?

maaf kang. belum ada sumber yang bisa di percaya. masalah benjut / utuh itu kayaknya tergantung kepada kedua mempelai. :)

Weh, tekor ngisor nduwur nek ngene carane.....,

Prof. wrote:

Weh, tekor ngisor nduwur nek ngene carane.....,

kok iso ngisor nduwur niku pripun Prof?

iyo kok iso ngono toh?