GUNUNGKIDUL – Suhu politik di Jogjakarta benar-benar sedang sulit diraba. Siapa yang akan didaulat menjabat DIJ 1 (Gubernur) dan DIJ 2 (Wagub) terus menjadi perbincangan hangat disejumlah forum. Setelah kemarin muncul kabar bahwa Raja Jogjakarta Sri Sultan HB X jadi rebutan kubu SBY (partai Demokrat) dan Gusdur (PKB) untuk maju sebagai wapres. Siang kemarin, GKR Pembayun, putri Sultan HB X menghadiri peringatan 100 kebangkitan nasional di Gedung DPRD Gunungkidul bersama jajaran karangtaruna Kabupaten Gunungkidul. Bersama dalam acara pemuda dan karangtaruna itu menjadi persiapan langkah politik GKR Pembayun menuju Gubernur?
Ketika ditemui sejumlah wartawan disela-sela acara, GKR Pembayun mengaku capek menghadapi pertanyaan wartawan terkait masalah Dwitunggal Hamengkubuwono-Paku Alam. Karena hal itu, menurut Pembayun, membuat permasalahan Keistimewaan DIJ justru tidak mencapai finis. "Walah mbok pertanyakane liya wae mas. Ngomongin itu mnanti malah tidak rampung-rampung, masalah justru akan terbengkalai,"kata GKR Pembayun, di Gedung Dewan kemarin.
Dirinya menampik jika langkah tersebut menjakdi ajang mencari dukungan untuk dirinya maju sebagai cagub dari kerabat Kraton. Ketua karangtaruna DIJ ini mengaku akan terus berjuang untuk menghidupkan demokrasi yang cocok untuk sejarah DIJ. "Kita sebagai wong Jogja punya sejarah. Danm itu jangan sampai dilupakan," tambah Pembayun dengan mengaku aras-arasen ngomongin Dwi Tunggal DIJ.
Lebih lanjut Pembayun menyatakan meski isu santer keitimewaan ini terus menjadi bahan pembicaran sebagain masyarakat dirinya bersikeras akan berpedang pada undang-undang yang mengatur Keistimewaan DIJ sebagaimana UU No 3 Tahun 1950. "Kita belum pernah melaksanakan pilgub uyntuk itu kita pakai UU Tahun 1950 dong," singkat Pembayun tanpa banyak mau komenta lebih jauh.
Sementara itu saat dikonfirmasi METEOR, Agus Priyanto selaku Ketua Karangtaruna Pemkab Gunungkidul menyatakan jika memang diindikasikan acara ini sebagai langkah politik GKR Pembayun menghadapi kemungkinan Pilgub, Agus tidak keberatan. "Kenapa tidak mas jika memang dirinya siap," kata Agus. Sebagai Ketua Karangtaruna tingkat propinsi, lanjut Agus, tentu sejumlah organ ditingkat kabupaten bakal mendukung maju untuk wakil kerabat Kraton jika memang Pilgub.
Namun demikian, menurut Agus membenarkan dalam acara peringatan kebangkitan Nasional di gedung dewan kemarin, GKR Pembayun sempat menyinggung pentingnya memikirkan keistimewaan dari pada memikirkan siapa yang bakal menjabat Gubernur dan Wagub. "Ya hanya itu yang disentuh terkait suhu politik gub dan wagub," kata Agus.
Diakui Agus, sebenarnya acara peringatan kebangkitan nasional kemarin bukan acara karangtaruna. Namuun secara khusu membidik peran pemuda untuk merajut nilai kebangkitan untuk membangun bangsa. "Ya karena memang acaranya pemuda jadi karang taruna tampil," singkat Agus