Berolahraga dapat membuat tubuh bugar dan sehat, membuat lebih ramping dan jiwa sehat. Dan satu lagi manfaat positif dari olahraga yaitu dapat berfungsi sebagai aphrodisiac (perangsang seksual-red). Walau mungkin Anda tak merasa seksi saat bercucuran keringat usia berlatih, tapi jangan kaget jika sesaat kemudian Anda merasa siap untuk bercinta.
Menurut penelitian yang dilakukan, sejalan dengan semua keuntungan yang menyehatkan yang diperoleh dari berolahraga, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kehidupan seksual Anda. Alasannya adalah tak jauh-jauh dari makin kuatnya pelepasan endorphin di otak (sebagai hasil dari latihan fisik yang memberi pangaruh pada perasaan).
Ini serupa dengan fungsi neurochemical (zat-zat kimia dalam tubuh yang menggerakan syaraf gugup-red) yang bertanggung jawab pada 'runner's high' (sebutan untuk endorphin-red) atau perasaan senang yang ditimbulkan saat meluncur sewaktu beramin ski di pegunungan atau setelah mengikuti kelas erobic.
Kegiatan tersebut mengubah zat-zat kimia dalam otak, yang juga berhubungan dengan pelepasan hormon pada saat terjadi dorongan seksual. Hasil penelitian menunjukan bahwa para wanita yang melakukan latihan secara rutin, cenderung lebih aktif dalam kehidupan seksual, lebih mudah terangsang, dan mencapai orgasme lebih cepat dari pada yang sama sekali tak pernah berolahraga.
Gerakan latihan dari Timur, yang tak senergik erobik bermanfaat memberikan pendekatan lain dalam hal seksual. Selain merangsang zat kimia di otak untuk meningkatkan dorongan seksual, Yoga dan Tantra, lewat latihan gerakan-gerakannya juga membantu memperbaiki masalah seksual yang spesifik. Beberapa dikatakan bekerja dengan merangsang aliran darah ke arah alat kelamin, sedang yang lainnya diarahkan secara maksimal untuk gerakan dan kepuasan seksual. Walau hingga kini belum ada bukti ilmiah kalau latihan aliran kuno ini berfungsi efektif sebagai perangsang, selama ini orang-orang yang mempraktekannya sepertinya puas dengan hasilnya.
Bagi yang tak tertarik dengan olahraga, tapi lebih suka berputar-putar di lantai dansa, itupun boleh juga. Sebenarnya, tak peduli apapun jenis musiknya, ragae ataupun mambo, bergerak seiring irama merupakan budaya lama, yang dulu sering dilakukan sebagai ritual dalam suku-suku kuno.
Apapun yang Anda gemari, dari berlari di treadmill atau menari di lantai dansa, sepertinya cukup jelas, semakin Anda sering menggerakan tubuh, lebih banyak manfaat yang dapat Anda peroleh, dari sisi kesehatan mapun kehidupan seksual. [justify]