SARAN TERBUKA : SAMPAH DI BUKIT HARGODUMILAH

Ada yang pernah makan atau menikmati sunset dari Hargo Dumilah?
Jika pernah ...duduknya di manakah?..............................
Jika belum....sesekali ke sana dech............................

SARAN INI SAYA TUJUKAN KE DINAS PARIWISATA DAERAH GUNUNGKIDUL DAN BANTUL...

dengan adanya tempat peristirahatan di sana dari pinggir jalan memang sangat membanggakan bahwa pembangunan Gunungkidul sangat-sanagt significan.....

tapi.....

lihatlah bagaimana para pelaku usaha di sana membuang sampahnya di belakang bangunan ...sangat kronis....memang ada beberapa yang dilakukan pembakaran...tapi tidak semuanya terbakar........apakah hal ini sudah dalam kajian......bisa dipastikan hal ini nasibnya seperti tempat peristirahatan lain yang tempatnya di punggung bukit...misalnya daerah puncak di Jawa barat.........
mumpung hal ini belum terlalu lama sebaiknya dibina dan diberikan pengertian......memang mereka pengusaha kecil ...tapi jangan sampai berdampak besar terhadap kerusakan alam......terlebih kerusakan mental demi uang.

Pastinya pemerintah nayoko projo pernah mampir, tapi...jangan karena segelas kopi bisa membutakan hati....
terlebih daerah ini di perbatasan ..jangan sampai nanti hanya menjadi perdebatan....kalau perdebatan nya tidak pakai beaya sich tak mengapa, tapi kalau sampai timbul budget untuk perdebatan........hmmmmmm bukankah lebih baik untuk pengadaan air minum...

TEMAN-TEMAN GUNUNGKIDUL BERIKAN SARANMU SEHINGGA NANTI KITA BISA KITA SERAHKAN KE DINAS PARIWISATA ATAUPUN BAPEDAL(badan pengawas dampak lingkungan),
kalau mentok kita bawa ke BUPATI, kalau tidak ke GUBERNUR
bukan sebagai muatan politik tapi kita harus peduli terhadap lingkungan kita..

;) betuL juga.......tapi untuk masalh kebesihan ato yng sejenisnya itu sekrng tergantung dari SDM nya ........

yng perlu di pupuk dari awal itu buat anak cucu kita ;) ;)

walaupun gembor sana sini buang sampah lah...pisahin sampahlah ato jaga kebersihan...klo memang SDM nya cuma tempe

tetep akan balik lg ke semula/////.;]]:] walaupun bnyk penyuluhan di mana2

harus langsung turun tangan.........kudu di duduhake.......
sebab masalahs serius mas kalau gak di cetuskan.......

HMmm... kirain ada Vote nya....ngliat Judul Tret....


Ngg.....
Klo' menurutku sih, yang paling wajib dan dibina yakni yang menggunakan lahan tersebut...
Dan bukan hanya di himbau.. ditempelin stiker anti Kotor .. tetapi harus ditegasi dengan cara peninjauan berkala... misal setiap hari Jum'at.... di cek oleh petugas yg menangani kebersihan.....

Saya kira mudah aja mengadakan program itu.... dari pada duduk di kantor, kan bisa seminggu sekali jalan2 sambil meninjau kebersihan di sana.. yagh sambil menikmati pemandangan jogja dari atas.....


:lol:

HEHEHE tadinya mau nya ada votenya...gak ada alatnya....kalau ada banyak saran yang masuk aku mau tembuskan ke pemerintahan yang bersangkutan......

harus Adanya konsep yang jelas dari pemerintah daerah setempat dan harus melibatkan masyarakat sekitar kalau dikelola dengan baik bisa juga dibikin seperti Kawasan Puncak jawabarat.

sehingga akhirnya bisa menjadikan lapangan kerja baru untuk masyarakat
sekitar.

wasalam,

Setahuku di puncak jabar pun mengalami nasib yang sama, hanya bersih di pinggir jalannya saja, namun kalau kita numpang pipis ke belakang akan kita lihat hal yang memilukan, dan hal ini berlaku juga di Gunung Kidul, entah dinas Pariwisata di kita menyadari hal ini atau tidak, saya berharap banyak tentang ini, gak cuma hilir mudik munggah mudhun dan berbangga hati tentang keperawaanan GK, satu lagi yang perlu di garis bawahi, kebanyakan mereka(penjual) hanya membakar samapah nya itupun gak sempurna......

aku rong tau nyobo je mas

kaeki sampahe cah do pacaran nek malem minggu kui lho mas,...lha wong nek malem minggu aq yo sok patroli neng kono kui jew....

wah nek ngono jan ra dong kuwi Pemda ne ,Mestine setiap kunjungan keliling daerah kae mustine setiap penjuru di telusuri njur di adakan perbaikan.
lan nek iso seko pengawasan area lokasi kuwi kudu di adani anggone tertip buang sampah,pasang spanduk,lan rambu2 liyane supoyo para pengguna ikut jaga lingkungane..

Mungkin selama ini terlalu ketus dan sifatnya memojokkan dan memojokkan....sebenarnya hal ini berdasarkan keprihatinan atas keadaan GK, apakah GK akan dibawa makin ke dalam kehancuran atau yang gimana.
Semoga disadari/dibaca tulisan ini sehingga ada keputusan konkret atas hal ini.

itu malah bagus pak kerena pihak2 yang bersangkutan bisa mengerti keadaan sebenarnya
karena peran serta masyarakat adalah kunci suatu keberhasilan dalam pembangunan

wasalam,

untuk teman-teman yang sering nongkrong disana: GAK MALU TUCH KALAU BUANG SAMPAH GITU AJA?
untuk yang jualan(apalagi kalau sampe bisa buka forum ini) : BISA BISNIS MASA LUPA SEKITAR SICH....
untuk pemerintah GK : monggo dipun semerepi, supados krenteg puniko sinambung.....

spertinya pemda juga belum begitu serius mengelola hargodumillah, yang ada perorangan, dimana malah bukan bikin menjadi makin indah, tpi makin membuat tidak menarik,

ya moga moga saja usulan kita ini segera didengar dan direaklisasikan bukan begitu pak Bina??