KABAR GEMBIRA DARI GK

WONOSARI -- Dibalik kondisi wilayah yang kurang menguntungkan, tetapi produksi pertanian lahan kering dengan padi gogo di Gunungkidul, tertinggi di Indonesia . Selain produksi tertinggi nasional, tetapi luas lahan pertaniannya juga menjadi harapan besar untuk bisa menopang stok pangan.
"Sebelum ke Gunungkidul ini saya sempat membolak‑balik data, ternyata produksi padi gogo lahan kering di Gunungkidul yang rata‑rata 42 kuintal setiap hektar, tertinggi se‑Indonesia. Ini prestasi yang sangat membanggakan," kata Direktur Budidaya Serelaria Departemen Pertanian Ir Suwi Purwanto MM pada penyerahan bantuan sektor pertanian untuk berbagai kelompok tani di Gunungkidul, di Bangsal Sewokoprojo Wonosari, Selasa (26/8).
Penyerahan bantuan untuk petani senilai Rp 15,4 miliar disaksikan ratusan pengurus kelompok tani Gunungkidul, dihadiri Kepala Dinas Pertanian Provinsi DIY Ir Nanang Suwandi, Bupati Suharto SH dan para pejabat pemkab.
Sebagaimana dilaporkan Asisten Sekda Bidang Pembangunan dan Investasi Gunungkidul Drs Moh Joko Sasono, bantuan untuk para petani di Gunungkidul sebanyak Rp 15,4 miliar itu diantaranya benih padi untuk 800 klompok senilai Rp 3,6 miliar, bantuana benih jagung untuk 300 kelompok senilai Rp 1,9 miliar, bantuan benih kedelai untuk 240 kelompok senilai Rp 1,5 miliar, bantuan langsung benih unggul padi hibrida 2.250 kg, bantuan langsung benih unggul padi non hibrida 37.500 kg, bantuan benih unggul jagung hibrida 2.250 kg, bantuan pupuk organik 566.250 kg, bantuan pupuk NPK sebanyak 187.500 kg, kegiatan konservasi lahan 125 hektar untuk 5 kelompok tani senilai Rp 112,5 juta, bantuan kegiatan optimasi lahan seluas 30 hektar untuk 3 kelompok tani senilai Rp 135 juta.
Selain itu diserahkan juga bantuan pengembangan ternak kambing pola pemberdayaan masyarakat untuk 15 kelompok senilai Rp 1,7 miliar, pengembangan sapi potong untuk 10 petani senilai Rp 894 juta, pengembangan HPT dan jalan produksi untuk 2 kelompok senilai Rp 344 juta.
Diserahkan juga penghargaan pada penyuluh teladan dan penyuluh berprestasi, bantuan pengembangan usaha agribisnis pedesaan untuk 35 gapoktan senilai Rp 3,5 miliar , kegiatan FEATI untuk 40 gapoktan Rp 680 juta. Sedang untuk kegiatan pengembangan agroindustri subsektor perkebunan untuk 20 kelompok tani diserahkan bantuan Rp 147 juta dan bantuan pengembangan hutan rakyat program gerhan untuk 24 kelompok tani seluas 400 hektar.
Bupati Gunungkidul Suharto SH mengharapkan berbagai bantuan yang diserahkan itu merupakan bentuk upaya pemerintah untuk terus mendorong dan memberdayakan petani untuk terus berkembang, termasuk produksinya sehingga harapan peningkatan kesejahteraan masyarakat utamanya petani, bisa terwujud.
"Dengan berbagai upaya termasuk kerja keras dan birokrasi yang tidak neko‑neko, diharapkan kesaejahteraan petani semakin baik, bahkan tahun 2009 mendatang kami harapkan bisa surplus pangan 100.000 ton," katanya. (ryo)
berita seko=http://www.bernas.co.id/images/bernas_on.gif

Mugo-muga rakyat cilik melu ngrasakke manfaate..

Njuk Rego beras dadi mudun.

Sip,..Pokok'e Bravo Gunungkidul,...
:pirat:

wah alhamdulillah dapat bantuan moga digunakan benar2 sesuai tujuannya jangan sampai ada penyelewengan....maju terus gunungkidul

GUNUNGKIDUL memeang memendam potensi besar...!!! Tinggal bagaimana warga GK mengeksploitasinya.

MEngenai bantuan yang diberikan, alhamdulillah...
Mugo2 talang'e GK gak teles...kabeh banyun'e (bantuan'e) sampai ke sasaran.