Curhatku......

mas/mbak...pasti sudah tahu sekarang sedang krisis ekonomi global....seluruh dunia juga mengalaminya...banyak pabrik2x pada tutup, karyawan di PHK, peluang usaha semakin sempit...

Setiap kali saya baca berita di koran/internet pasti ada kabar susahnya para pengusaha meng GAJI karyawannya......PT A merumahkan sekian ratus karyawannya, .....bla..bla....

Saya jadi berpikir akankah giliran kantor tempat saya kerja melakukan PHK?....akankan giliran kantor suami saya kena dampaknya? temen saya? orang terdekat saya? ....bla..bla...

Tapi saya tetap harus optimis, harus selalu berdoa, mudah 2x krisis ini cepat berlalu.....Amien...

mmmm, memang mbak, tidak bisa dipungkiri lagi kalau saat ini memang dunia, tidak hanya Indonesia saja yang ,mengalami krisis global. Dengan keadaan yang seperti saat ini, kita harus bisa bersyukur kalau kit amasih diberi kesempatan untuk bekerja dan bisa mendapatkan uang untuk keperluan kita sehari-hari meskipun kadang harus mengencangkan ikat pinggang.

mudah2x saya masih tetap bisa bekerja untuk membantu keuangan keluarga......

Aku melu amin mbak....mugo kabeh iso teratasi tanpa kendala.

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

Aku melu amin mbak....mugo kabeh iso teratasi tanpa kendala.

terima kasih mas...atas doanya...

Emmmm,..yo podo ndongo wae ayo bareng2,....

Muga2 nggak ada pengurangan karyawan

Tapi menurutku, alangkah bikjaksana kalau kita ga semata mata ngandalin gaji dari tempat kita kerja.Memang kadang2 kerja ikut orang selalu dicekam rasa was2, sedekat apapaun kita dengan atasan,toh mereka pasti lebih ambil berat pada usaha mereka daripada kita.Ditempat kita kan mencari karyawan bukanlah hal yang susah,dan bahkan sangat2 mudah,tapi mempertahankan usaha mereka dari kemrosotan atau malah kebangkrutan adalah jauh lebih susah dan memeras otak.
Maka dari itu saya mengajak ,marilah mulai dari sekarang kita merintis usaha sendiri,paling tidak ada rencana,...masalah modal kita pikir belakang,yang penting kita ada niat dan komitmen. :afro:

amin mga2 doa qt d dgr, tapi kita sebagai manusia tidak ada salahnya untuk berusaha, betul juga qt g blh cuma ngandalin gaji tapi alangkah baiknya qt bisa menciptakan lapangan kerja sendiri untuk menambah penghasilan kita walaupun cuma sedikit hasilnya.

nang negara kita emang nggono mbak, undang2 buruh belum sepenuhnya bisa melindungi buruh. jadi yo siap2 wae di pecat nak ono resesi gede2an.

mungkin pemerintah harus memperhatikan nasib buruh, perlu undang2 untuk melindungi buruh jadi perusahaan tidak akan asal memecat para pekerjanya.

gek mulih kampun wae neng wonosari bukak usaha nyambi ngingoni sapi trentrem ayem
meskipun gor mangan thiwul wong kie seng digoleki mong trentrem

Menghadapi krisis global spt saat ini dimana spt mba Siti Rahayu katakan di atas banyak kemungkinan2 buruk yg akan terjadi bagi buruh spt kita ini. Berdo'a memang prioritas utama tapi Ikhtiar jg nggk kalah pentingnya. Justru situasi spt ini kita dituntut untuk berfikir lebih kreatif. Bagaimana caranya bisa mencari hasil tambahan diluar gaji bulanan kita. Mulailah dari yg kecil skalanya kan minim resikonya, atau kalau kita lihat dunia disekitar kita pasti banyak contoh positif bagaimana cara mendapatkan hasil tambahan.
misalnya
Dilingkungan kerjo ku ada karyawati yg tiap hari membawa krupuk, gorengan, susu kedelai ganti-gantian saban hari. Hasil yg didapat memang tidak banyak 100 - 500 perak/bungkus/
satuan. tetapi kalo laku krupuk 10 gorengan 10 lbh susu kedelai lbih dari itu misal...kan minimal uang transpot sdh dapat. Bayangkan 1 bulan dah dpt berapa? lumayan lah buat tambah2.
Misal lg...yg ahli IT nyambi cari sidejob ndandani kompiu di tempt lain dan msh banyak kesempatan berdasarkan keahlian masing2. Jadi... Mulailah berfikir kreatif hilangkan rasa malu, untuk sesuatu yg halal mengapa harus malu... Dan mencoba belajar usaha dari yg kecil2 dan minim resikonya.
Untuk itu hilangkan kekawatiran...songsong hari esuk dgn optimis...TETAP SEMANGAT TETAP BERUSAHA......serahkan semua biar Tuhan yang MengaturNya.

salam
dari selatanJKT

otom sutomo wrote:

Menghadapi krisis global spt saat ini dimana spt mba Siti Rahayu katakan di atas banyak kemungkinan2 buruk yg akan terjadi bagi buruh spt kita ini. Berdo'a memang prioritas utama tapi Ikhtiar jg nggk kalah pentingnya. Justru situasi spt ini kita dituntut untuk berfikir lebih kreatif. Bagaimana caranya bisa mencari hasil tambahan diluar gaji bulanan kita. Mulailah dari yg kecil skalanya kan minim resikonya, atau kalau kita lihat dunia disekitar kita pasti banyak contoh positif bagaimana cara mendapatkan hasil tambahan.
misalnya
Dilingkungan kerjo ku ada karyawati yg tiap hari membawa krupuk, gorengan, susu kedelai ganti-gantian saban hari. Hasil yg didapat memang tidak banyak 100 - 500 perak/bungkus/
satuan. tetapi kalo laku krupuk 10 gorengan 10 lbh susu kedelai lbih dari itu misal...kan minimal uang transpot sdh dapat. Bayangkan 1 bulan dah dpt berapa? lumayan lah buat tambah2.
Misal lg...yg ahli IT nyambi cari sidejob ndandani kompiu di tempt lain dan msh banyak kesempatan berdasarkan keahlian masing2. Jadi... Mulailah berfikir kreatif hilangkan rasa malu, untuk sesuatu yg halal mengapa harus malu... Dan mencoba belajar usaha dari yg kecil2 dan minim resikonya.
Untuk itu hilangkan kekawatiran...songsong hari esuk dgn optimis...TETAP SEMANGAT TETAP BERUSAHA......serahkan semua biar Tuhan yang MengaturNya.

salam
dari selatanJKT

jangan lupa modal juga penting.....

mudah2an berhasil...

mugo2 wae lah...

sing perlu di pikirke yo kuwi piye carane podo golek usaha liane
sing iso nyukupi butuh...
opo wae sing penting halal..

ASDD wrote:

nang negara kita emang nggono mbak, undang2 buruh belum sepenuhnya bisa melindungi buruh. jadi yo siap2 wae di pecat nak ono resesi gede2an.

mungkin pemerintah harus memperhatikan nasib buruh, perlu undang2 untuk melindungi buruh jadi perusahaan tidak akan asal memecat para pekerjanya.

harapan seperti di atas????????????

mas.......dah siang........bangun.........

itu sesuatu yg mustahil mas........
Empat taon aku pernah masuk dalam organisasi perburuhan........
aku jadi tau ..........harapan seperti yang mas mau itu hanya mimpi belaka.........

kalau memang di phk carilah usaha lain , misalnya jualan makanan yang paling laku di tempat anda . memang berdagang itu memerlukan ketekunan dan ketabahan dan menghilangkan rasa malu untuk menawarkan barang itu memang ngak gampang tapi sebaiknya mencoba .dan semoga berhasil Amiiin...

do serius banget ki ngrembug opo to ?

dadi wong ki sing podo nrimo

nrimo awake sehat, bojone ayu, anake waras, duwite okeh, motore anyar,
gajine 8 yuto

nrimo wae......

kliwon semin wrote:

do serius banget ki ngrembug opo to ?

dadi wong ki sing podo nrimo

nrimo awake sehat, bojone ayu, anake waras, duwite okeh, motore anyar,
gajine 8 yuto

nrimo wae......

iyo koyo sedulure awake dewe kae lho kang trimopakesa kae yo nrimo eng pandom

uuuh... sebel nich, pagi2 dapat telp salah sambung, bikin nyesek aja

sante aja mbak.... mgkn dia ga sengaja tuh.... asal gak maki2 aja...

Dampak krisis gobal memang luar biasa...tahun ini ga ada kenaikan gaji, (masih mendingan gak naik daripada dipecat). Tapi tetep saja menurunkan semangat kerja juga. Asal punya keahlian, meskipun nantinya ada pengurangan insyaalloh masih bisa usaha lainnya.

Ada tadi yang mengusulkan jualan...memang memerlukan modal dan keahlian tersendiri. Pangsa pasar juga sangat mempengaruhi keberhasilan usaha ini. Ada yang lain? Ada...seperti services atau jual jasa dengan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki. Weit...positif loh ya....semisal konsultasi perpajakan, hukum, keuangan dll.

Yg terpenting dalam menghadapi krisis ini kita tetap percaya diri dan jangan menyerah..tekun dan ulet..semoga krisis ini segera berlalu...bukankah dibalik kesulitan ada kemudahan???

Untuk menjaga hal2 yang mungkin tidak kita duga misalnya PHK, setidaknya selagi kita masih bisa / kerja alangkah baiknya kita sisihkan beberapa rupiah tuk bekal kita / modal jika kita ingin membuka usaha kecil2an syukur2 langsung skala besar. Itupun sesuai dengan keahlian atau bidang yang kita punya.......

Saran yang bagus ...... SETuja pokokE............