Bagaimana menurut Anda tentang Ratu Kidul?

First topic message reminder :

kira2 boleh ga' yagh Share disini tentang Ratu Laut Kidul???

Klo' Boleh, gimana sih ceritanya....... atau mungkin ada yang tau tentang Faktanya???



Thanks

aku sempat menemukan catatan terjemahan langsung serat babad tanah jawi di www.labforall.org kalau gak salah , disana dituliskan tentang perjalanan panemabahan senoptai ke laut selatan, sekilas benar adanya dengan bahasa jawa dalam beberapa kidung, namun ada beberapa yang janggal, salah satunya sunan Kalijogo menunjukkan ke Panembahan Senopati perwujudan asli Kanjeng Ratu Kidul ketika tertidur, ditunjukkannya lewat cincin pusaka Sunan yang beliau curi dari Kanjeng Ratu Kidul, jika kita cermati sangat tidak masuk akal kalau seorang wali sengaja mencuri cincin enath dari manapun......kesimpulanya hati-hati dengan segala yang tersirat tentang suatu naskah atau buku kuno, entah itu ilmu atau mantra, salah memahami justru akan menjadi racun bagi jiwa kita.

Nek aku percoyo kok. Mbiyen dhek cilik angger arep nang mbaron ora wani nganggo klambi sing wirnane biru. Jarene disenengi kanjeng ratu. Ning bener kok akeh kesaksiane menowo Kanjeng Ratu Kidul Lan Nyi Roro Kidul ki pancen ono. Dhek jaman Omo tikus .. Jarene tikus ki metune seko segoro. Angger ombak ngambyuk .. metune tikus. Tikus ki di basmi piye wae isih ono. Ananging Ngerti ngerti nek wis kersane ora dibasmi yo tikus dadi ilang ngono wae.
Mulane nek Neng segoro kidul ngati - ati ing pangucap lan tumindak. Ora mung neng segoro kidul wae dhing ..

salam thiwul

mas Gareng, ra oleh nganggo kalmbi biru mergane antarane wernaning klambi karo wernaning banyu segoro ndadekake samar, dadi umpama ono masalah merga wong caketan karo ombak kadhang akeh sing leno, sansoyo nengah, dadi diarepke yen nganggo klambi warno sakliyane biru utowo ijo yen pas wong leno soyo nengah ono wong liyo sing ngelengake bab keslametane.....
ping pindhone wong - wong sing percoyo mangkono, digegadhang wedi karo sing ngrumat Segoro, dadi ra sembarangan laku marang segoro ne kuwi,contone ra gawe reregedan, sampah utawa gawe reged hino. Lha nanging saiki malah bab sing mengkono kuwi kadhang dadi salah tompo, koyoto musyrik lang samubarange, padahal wong jaman ndhisik kuwi nujune mrih kelanggengane alam, mamayu hayuning bawono, kanggo anak putu tembe mburine.

badai-laut-selatan wrote:

mas Gareng, ra oleh nganggo kalmbi biru mergane antarane wernaning klambi karo wernaning banyu segoro ndadekake samar, dadi umpama ono masalah merga wong caketan karo ombak kadhang akeh sing leno, sansoyo nengah, dadi diarepke yen nganggo klambi warno sakliyane biru utowo ijo yen pas wong leno soyo nengah ono wong liyo sing ngelengake bab keslametane.....
ping pindhone wong - wong sing percoyo mangkono, digegadhang wedi karo sing ngrumat Segoro, dadi ra sembarangan laku marang segoro ne kuwi,contone ra gawe reregedan, sampah utawa gawe reged hino. Lha nanging saiki malah bab sing mengkono kuwi kadhang dadi salah tompo, koyoto musyrik lang samubarange, padahal wong jaman ndhisik kuwi nujune mrih kelanggengane alam, mamayu hayuning bawono, kanggo anak putu tembe mburine.

Leres meniko mas...jane tujuane niku.Tetapi kita memang harus percaya bahwa yang goib itu ada namun klo kita percaya atas penguasa laut selatan,apalagi sampai kita menyebut Kanjeng Ratu Kidul atau Nyi Roro kidul itu sangat salah,karena seakan-akan kita itu sebagai hambanya atau rakyatnya.Padahal kita itu jauh lebih mulia dari mereka.Mari sama-sama kita hilangkan persepsi semacam itu.Dan mari kita mulai untuk tidak ikut-ikutan mengembangkan tradisi sesajen yang notabene semua itu musrik.Kemudian mengenai musibah-musibah yang terjadi selama ini jangan dikait-kaitkan dengan makluk/Jin tersebut.Semua musibah sudah ada yang mengatur dengan Qodho dan QodarNya Allah.Suwun

ratu Kidul? mboh lah aku ra ngerti....ra pernah ketemu, ra pernah ngobrol, ra pernah SMS, ra pernah tlp, pokoke ra ngerti wae....mungkin malah ra ono...sing jelas keton moto ki sebelah kidul ono laut...ombak sing gede...wis ngono wae.... :)

cah sokoliman wrote:

ratu Kidul? mboh lah aku ra ngerti....ra pernah ketemu, ra pernah ngobrol, ra pernah SMS, ra pernah tlp, pokoke ra ngerti wae....mungkin malah ra ono...sing jelas keton moto ki sebelah kidul ono laut...ombak sing gede...wis ngono wae.... :)

karo eneng iwak hiyu ne yo mas

Sebagai orang jawa aku terus terang percaya tentang ratu pantai selatan atau ratu kidul

karna dulu kakek ku mempunyai hubungan erat dengan pantai selatan


kakek ku pernah jadi juru kunci ,salah satu pantai di gunung kidul.


sedikit cerita aja ama temen - temen semua ( kisah nyata)

Dulu pernah mediang kakek dalam meditasinya pernah di datangin utusan dari ratu pantai

selatan, dia minta kembang melati sepasang( muda- mudi) dan teryata itu terjadi sesaat

setelah kakek selesai meditasi,kakek dapat kabar ada sepasang muda- mudi hanyut dilaut

selatan,sampai saat ini pun masih merupakan misteri muda - mudi itu tidak pernah di

ketemukan.

Kita boleh percaya bahwa makluk lain (gaib) selain kita itu ada

Tapi kita jangan lupa pada Sang Pencipta (TUHAN)


Sak bejo-bejo ning wong bejo

isih bejo wong iling lan waspada



matur nuwun


Ki Sosro Harjono (Hayu ning bawono)

Mbok menowo iki rada apek nek di nggo bacaan & renungan



Kanjeng Ratu Kidul

Di suatu masa, hiduplah seorang putri cantik bernama Kadita. Karena kecantikannya, ia pun dipanggil Dewi Srengenge yang berarti matahari yang indah. Dewi Srengenge adalah anak dari Raja Munding Wangi. Meskipun sang raja mempunyai seorang putri yang cantik, ia selalu bersedih karena sebenarnya ia selalu berharap mempunyai anak laki-laki. Raja pun kemudian menikah dengan Dewi Mutiara, dan mendapatkan putra dari perkimpoian tersebut. Maka, bahagialah sang raja.

Dewi Mutiara ingin agar kelak putranya itu menjadi raja, dan ia pun berusaha agar keinginannya itu terwujud. Kemudian Dewi Mutiara datang menghadap raja, dan meminta agar sang raja menyuruh putrinya pergi dari istana. Sudah tentu raja menolak. "Sangat menggelikan. Saya tidak akan membiarkan siapapun yang ingin bertindak kasar pada putriku", kata Raja Munding Wangi. Mendengar jawaban itu, Dewi Mutiara pun tersenyum dan berkata manis sampai raja tidak marah lagi kepadanya. Tapi walaupun demikian, dia tetap berniat mewujudkan keinginannya itu.

Pada pagi harinya, sebelum matahari terbit, Dewi Mutiara mengutus pembantunya untuk memanggil seorang dukun. Dia ingin sang dukun mengutuk Kadita, anak tirinya. "Aku ingin tubuhnya yang cantik penuh dengan kudis dan gatal-gatal. Bila engkau berhasil, maka aku akan memberikan suatu imbalan yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya." Sang dukun menuruti perintah sang ratu. Pada malam harinya, tubuh Kadita telah dipenuhi dengan kudis dan gatal-gatal. Ketika dia terbangun, dia menyadari tubuhnya berbau busuk dan dipenuhi dengan bisul. Puteri yang cantik itu pun menangis dan tak tahu harus berbuat apa.

Ketika Raja mendengar kabar itu, beliau menjadi sangat sedih dan mengundang banyak tabib untuk menyembuhkan penyakit putrinya. Beliau sadar bahwa penyakit putrinya itu tidak wajar, seseorang pasti telah mengutuk atau mengguna-gunainya. Masalah pun menjadi semakin rumit ketika Ratu Dewi Mutiara memaksanya untuk mengusir puterinya. "Puterimu akan mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri," kata Dewi Mutiara. Karena Raja tidak menginginkan puterinya menjadi gunjingan di seluruh negeri, akhirnya beliau terpaksa menyetujui usul Ratu Mutiara untuk mengirim putrinya ke luar dari negeri itu.

Puteri yang malang itu pun pergi sendirian, tanpa tahu kemana harus pergi. Dia hampir tidak dapat menangis lagi. Dia memang memiliki hati yang mulia. Dia tidak menyimpan dendam kepada ibu tirinya, malahan ia selalu meminta agar Tuhan mendampinginya dalam menanggung penderitaan..

Hampir tujuh hari dan tujuh malam dia berjalan sampai akhirnya tiba di Samudera Selatan. Dia memandang samudera itu. Airnya bersih dan jernih, tidak seperti samudera lainnya yang airnya biru atau hijau. Dia melompat ke dalam air dan berenang. Tiba-tiba, ketika air Samudera Selatan itu menyentuh kulitnya, mukjizat terjadi. Bisulnya lenyap dan tak ada tanda-tanda bahwa dia pernah kudisan atau gatal-gatal. Malahan, dia menjadi lebih cantik daripada sebelumnya. Bukan hanya itu, kini dia memiliki kuasa untuk memerintah seisi Samudera Selatan. Kini ia menjadi seorang peri yang disebut Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Samudera Selatan yang hidup selamanya.


Kanjeng Ratu Kidul = Ratna Suwinda

Tersebut dalam Babad Tanah Jawi (abad ke-19), seorang pangeran dari Kerajaan Pajajaran, Joko Suruh, bertemu dengan seorang pertapa yang memerintahkan agar dia menemukan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Karena sang pertapa adalah seorang wanita muda yang cantik, Joko Suruh pun jatuh cinta kepadanya. Tapi sang pertapa yang ternyata merupakan bibi dari Joko Suruh, bernama Ratna Suwida, menolak cintanya. Ketika muda, Ratna Suwida mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit. Kemudian ia pergi ke pantai selatan Jawa dan menjadi penguasa spiritual di sana. Ia berkata kepada pangeran, jika keturunan pangeran menjadi penguasa di kerajaan yang terletak di dekat Gunung Merapi, ia akan menikahi seluruh penguasa secara bergantian.

Generasi selanjutnya, Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram Ke-2, mengasingkan diri ke Pantai Selatan, untuk mengumpulkan seluruh energinya, dalam upaya mempersiapkan kampanye militer melawan kerajaan utara. Meditasinya menarik perhatian Kanjeng Ratu Kidul dan dia berjanji untuk membantunya. Selama tiga hari dan tiga malam dia mempelajari rahasia perang dan pemerintahan, dan intrik-intrik cinta di istana bawah airnya, hingga akhirnya muncul dari Laut Parangkusumo, kini Yogyakarta Selatan. Sejak saat itu, Ratu Kidul dilaporkan berhubungan erat dengan keturunan Senopati yang berkuasa, dan sesajian dipersembahkan untuknya di tempat ini setiap tahun melalui perwakilan istana Solo dan Yogyakarta.

Begitulah dua buah kisah atau legenda mengenai Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan. Versi pertama diambil dari buku Cerita Rakyat dari Yogyakarta dan versi yang kedua terdapat dalam Babad Tanah Jawi. Kedua cerita tersebut memang berbeda, tapi anda jangan bingung. Anda tidak perlu pusing memilih, mana dari keduanya yang paling benar. Cerita-cerita di atas hanyalah sebuah pengatar bagi tulisan selanjutnya.


Kanjeng Ratu Kidul dan Keraton Yogyakarta

Percayakah anda dengan cerita tentang Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan? Sebagian dari anda mungkin akan berkata TIDAK. Tapi coba tanyakan kepada mereka yang hidup dalam zaman atau lingkungan Keraton Yogyakarta. Mereka yakin dengan kebenaran cerita ini. Kebenaran akan cerita Kanjeng Ratu Kidul memang masih tetap menjadi polemik. Tapi terlepas dari polemik tersebut, ada sebuah fenomena yang nyata, bahwa mitos Ratu Kidul memang memiliki relevansi dengan eksistensi Keraton Yogyakarta. Hubungan antara Kanjeng Ratu Kidul dengan Keraton Yogyakarta paling tidak tercantum dalam Babad Tanah Jawi (cerita tentang kanjeng Ratu Kidul di atas, versi kedua). Hubungan seperti apa yang terjalin di antara keduanya?

Y. Argo Twikromo dalam bukunya berjudul Ratu Kidul menyebutkan bahwa masyarakat adalah sebuah komunitas tradisi yang mementingkan keharmonisan, keselarasan dan keseimbangan hidup. Karena hidup ini tidak terlepas dari lingkungan alam sekitar, maka memfungsikan dan memaknai lingkungan alam sangat penting dilakukan.

Sebagai sebuah hubungan komunikasi timbal balik dengan lingkungan yang menurut masyarakat Jawa mempunyai kekuatan yang lebih kuat, masih menurut Twikromo, maka penggunaan simbol pun sering diaktualisasikan. Jika dihubungkan dengan makhluk halus, maka Javanisme mengenal penguasa makhluk halus seperti penguasa Gunung Merapi, penguasa Gunung Lawu, Kayangan nDelpin, dan Laut Selatan. Penguasa Laut Selatan inilah yang oleh orang Jawa disebut Kanjeng Ratu Kidul. Keempat penguasa tersebut mengitari Kesultanan Yogyakarta. Dan untuk mencapai keharmonisan, keselarasan dan keseimbangan dalam masyarakat, maka raja harus mengadakan komunikasi dengan "makhluk-makhluk halus" tersebut.

Menurut Twikromo, bagi raja Jawa berkomunikasi dengan Ratu Kidul adalah sebagai salah satu kekuatan batin dalam mengelola negara. Sebagai kekuatan datan kasat mata (tak terlihat oleh mata), Kanjeng Ratu Kidul harus dimintai restu dalam kegiatan sehari-hari untuk mendapatkan keselamatan dan ketenteraman.

Kepercayaan terhadap Ratu Kidul ini diaktualisasikan dengan baik. Pada kegiatan labuhan misalnya, sebuah upacara tradisional keraton yang dilaksanakan di tepi laut di selatan Yogyakarta, yang diadakan tiap ulang tahun Sri Sultan Hamengkubuwono, menurut perhitungan tahun Saka (tahun Jawa). Upacara ini bertujuan untuk kesejahteraan sultan dan masyarakat Yogyakarta.

Kepercayaan terhadap Kanjeng Ratu Kidul juga diwujudkan lewat tari Bedaya Lambangsari dan Bedaya Semang yang diselenggarakan untuk menghormati serta memperingati Sang Ratu. Bukti lainnya adalah dengan didirikannya sebuah bangunan di Komplek Taman Sari (Istana di Bawah Air), sekitar 1 km sebelah barat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dinamakan Sumur Gumuling. Tempat ini diyakini sebagai tempat pertemuan sultan dengan Ratu Pantai Selatan, Kanjeng Ratu Kidul.

Penghayatan mitos Kanjeng Ratu Kidul tersebut tidak hanya diyakini dan dilaksanakan oleh pihak keraton saja, tapi juga oleh masyarakat pada umumnya di wilayah kesultanan. Salah satu buktinya adalah adanya kepercayaan bahwa jika orang hilang di Pantai Parangtritis, maka orang tersebut hilang karena "diambil" oleh sang Ratu.

Selain Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, mitos Kanjeng Ratu Kidul juga diyakini oleh saudara mereka, Keraton Surakarta Hadiningrat. Dalam Babad Tanah Jawi memang disebutkan bahwa Kanjeng Ratu Kidul pernah berjanji kepada Panembahan Senopati, penguasa pertama Kerajaan Mataram, untuk menjaga Kerajaan Mataram, para sultan, keluarga kerajaan, dan masyarakat dari malapetaka. Dan karena kedua keraton (Yogyakarta dan Surakarta) memiliki leluhur yang sama (Kerajaan Mataram), maka seperti halnya Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta juga melaksanakan berbagai bentuk penghayatan mereka kepada Kanjeng Ratu Kidul. Salah satunya adalah pementasan tari yang paling sakral di keraton, Bedoyo Ketawang, yang diselenggarakan setahun sekali pada saat peringatan hari penobatan para raja. Sembilan orang penari yang mengenakan pakaian tradisional pengantin Jawa mengundang Ratu Kidul untuk datang dan menikahi susuhunan, dan kabarnya sang Ratu kemudian secara gaib muncul dalam wujud penari kesepuluh yang nampak berkilauan.

Kepercayaan terhadap Ratu Kidul ternyata juga meluas sampai ke daerah Jawa Barat. Anda pasti pernah mendengar, bahwa ada sebuah kamar khusus (nomor 308) di lantai atas Samudera Beach Hotel, Pelabuhan Ratu, yang disajikan khusus untuk Ratu Kidul. Siapapun yang ingin bertemu dengan sang Ratu, bisa masuk ke ruangan ini, tapi harus melalui seorang perantara yang menyajikan persembahan buat sang Ratu. Pengkhususan kamar ini adalah salah satu simbol 'gaib' yang dipakai oleh mantan presiden Soekarno.

Sampai sekarang, di masa yang sangat modern ini, legenda Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan, adalah legenda yang paling spektakuler. Bahkan ketika anda membaca kisah ini, banyak orang dari Indonesia atau negara lain mengakui bahwa mereka telah bertemu ratu peri yang cantik mengenakan pakaian tradisional Jawa. Salah satu orang yang dikabarkan juga pernah menyaksikan secara langsung wujud sang Ratu adalah sang maestro pelukis Indonesia, (almarhum) Affandi. Pengalamannya itu kemudian ia tuangkan dalam sebuah lukisan.

MElu Urun Rembug

Dunia ada nyata ada ghaib

secara bukti ada, secara ilmu agama dibenarkan...Lha wong Tuhan termasuk GHOIB kok.

Percaya pada hal-hal ghoib termasuk dalam rukun iman, belum tentu musyrik

musyrik kalo kita menyembah, "menyandarkan hidup" kepada makhluk ghaib selain Tuhan.

Betul Prof.
Sebetulnya hal2 ghaib itu ada & manusia seharusnya mempercayainya..
Memang kalau membahas keberadaan Kanjeng Gusti Ibu Ratu Kidul & Nyi Roro Kidul itu ibarat misteri di atas misteri - yang masih dimisterikan.
Kata orang, kalau mau tahu yang sebenarnya hal itu, harus bisa mengenal jati diri dan paham ilmu sangkan paraning dumadi.... (maksude opo aku ora ngerti.....)
Ibaratnya seperti Aset Amanah peninggalan Presiden Soekarno. Banyak yang percaya dan banyak pula yang bilang itu omong kosong. Namun semua itu ada faktanya yang faktual, dan bisa dilacak kronologisnya.
Semua itu tinggal ke pribadi masing2 untuk menilainya, tinggal bagaimana nawaitu, amaliyah & istiqomahnya. Yang jelas 101 (ada, tidak ada, ada), 303 (tentu ada pamungkas)

akhmad subekti wrote:

apa dan siapa ratu kidul maupun roro kidul hanya khayalaqn orang gak ada yang namanay rorokidul maupun ratu kidul yang ada hanya jin dan jin kalau di puja puja akan sangat senang bagai,manapun yang namanya laut semua bahaya jangan di kait kaitkan dengan jin

ANDA JANGAN SALAH, mungkin jika anda pernah menga;lami perjalanan spritual anda akan menemuinya may be....

saya bukan asli gunung kidul tapi kebudayaan/alam/spritual ghaib banyak saya belajar di gunung kidul

memang sebagian orang tidak percaya bahkan mengejek dan menghina, bolehlah anda mengatakan ratu kidul gak ada, apa bukti/ alasan/ mengatakan bahwa beliau tidak ada?

tingkatkan rasa keimanan dan ketajaman batin

AKU PERCOYO YEN RATU KIDUL KI ONO LHA WONG KUDUS KENE WE ONO CRITANE

Ratu Kidul kuwi ono, ning ndi2 panggon mesti ono panguasane (mbaurekso) dewe2 nanging alame bedo karo manungso , yen ning alame manungso ibarate koyo presidenne dewe2. piye mas kiro2? :!@#@!:

taufik andianto wrote:

Ratu Kidul kuwi ono, ning ndi2 panggon mesti ono panguasane (mbaurekso) dewe2 nanging alame bedo karo manungso , yen ning alame manungso ibarate koyo presidenne dewe2. piye mas kiro2? :!@#@!:

setuju pakdhe. Setiap panggonan/daerah kuwi mesti ana penguasa utawa sing disebut sing bahurekso. Nanging jeneng/nama si-penguasa kuwi beda seka tempat siji lan sijine. Alam jin kuwi pancen ana, kita menungsa wajib percaya. Ning aja sekali sekali nyembah/njunjung bangsa iki ngluwihi Gusti Pangeran! Dosa gedhe kuwi.

alam ghoib memang penuh mesteri maka kita jangan sampai ter jerumus dalam ke musyikan!

martinus wrote:

taufik andianto wrote:

Ratu Kidul kuwi ono, ning ndi2 panggon mesti ono panguasane (mbaurekso) dewe2 nanging alame bedo karo manungso , yen ning alame manungso ibarate koyo presidenne dewe2. piye mas kiro2? :!@#@!:

setuju pakdhe. Setiap panggonan/daerah kuwi mesti ana penguasa utawa sing disebut sing bahurekso. Nanging jeneng/nama si-penguasa kuwi beda seka tempat siji lan sijine. Alam jin kuwi pancen ana, kita menungsa wajib percaya. Ning aja sekali sekali nyembah/njunjung bangsa iki ngluwihi Gusti Pangeran! Dosa gedhe kuwi.

iki aku duwe unek-unek :
piye yen kiro-kiro kong kalikong karo Jin tapi tujuane nggo nulung wong?

wah nek masalah dosa lan orane mesti dosa gedhe mas iki mengko. tapi ditunggu reaksine disik wae her hr hr

jare jin ki ono sing dhuwe agama? lha nek kekancan ro jin sing islam ki piye yo?mohon bantuan nya matur nuwun!

Mase_ wrote:

kira2 boleh ga' yagh Share disini tentang Ratu Laut Kidul???

Klo' Boleh, gimana sih ceritanya....... atau mungkin ada yang tau tentang Faktanya???



Thanks

menurut fersiku poro konco ratu kidul kuwi anake prabu siliwangi yaiuku roro kandita dia ingin menguasai atau ingin menjadi seorang raja seperti ayahnya tetapi tidak didjinkan karena sudah banyak penguasa kerajaan waktu itu,tp ada alternaf kalau ingin menjadi raja jadilah raja para siluman, dan akhirnya menenggelamkan lah dirinya ke laut selatan,dan semenjak itu jadilah kandita menjadi ratu kidul, klo kita tidak percaya dg cerita orang dulu maka kita tidak percaya dg para sesepuh kita......monggo

"DAN TIDAK AKAN AKU CIPTAKAN JIN DAN MANUSIA KECUALI UNTUK MENYEMBAHKU"

percaya boleh tentang ratu kidul ,tetapi jangan sampai kita meyakininya melebihi keyakinan kita terhadap tuhan

Agus susanto1999 wrote:

"DAN TIDAK AKAN AKU CIPTAKAN JIN DAN MANUSIA KECUALI UNTUK MENYEMBAHKU"

percaya boleh tentang ratu kidul ,tetapi jangan sampai kita meyakininya melebihi keyakinan kita terhadap tuhan

SIAP KOMANDAN! Karena segala sesuatunya adalah Tuhan juga yang punya. Mosok kita njelek njelekin Tuhan sendiri dengan bersekutu dengan SETANNNNNNNNNNNNNN!!!!! hua ha ha aha

Agus susanto1999 wrote:

"DAN TIDAK AKAN AKU CIPTAKAN JIN DAN MANUSIA KECUALI UNTUK MENYEMBAHKU"

percaya boleh tentang ratu kidul ,tetapi jangan sampai kita meyakininya melebihi keyakinan kita terhadap tuhan

1000% setujuuuuuuuuuu........mbahhhh

aku percoyo karo masalah Goib soale Allah Swt iku maha Gaib..


Jin, Setan, Iblis,Malaikat adalah beberapa contoh makluk Goib..

Sementara utk Ratu Kidul, mungkin salah satu makluk Goib, mungkin Jin..
Cuman penamaan itu dari kita juga leluhur2 kitalah yg menamainya...
Yang penting kita jangan sekali-sekali menyekutukan semua makluk terhadap Allah SWT..
Musrik, syrik adalah dosa besar yg tdk akan terampuni..
Termasuk mendewakan Uang atau materi tentunya..

Suwun,
kandar

Mengenen yo para sedulu.......rungokno ( wacanen mbokne sing bener) piwulang iki......

Ratu kidul utawa nyi roro kidul iku wis suwe ingkang dadi regejegan antarane ono lan ora...
nah sak pamawasku ono telung kapercayan sing ono hubungane karo mbok loro kidul....

1. akeh sing percaya yen ing segara kidul iku ana sing nguwasani yaiku nyi roro kidul sing dadi bojone raja mataram...wiwiwt sakak Panembahan senapati nganti sri sultan sing saiki kaping X ing ngayogyakarta.....nurut aku iki mung apus apusan.....aku dhewe tau turu neng kukup sewengi utuh aku benagk bengok nantangi nyi roro kidul yo ora muncul....

2. Nyi roro kidul iku saktemen ono ning wis mati. jenenge asli "lembayung" urip ning cedak laut daerah giring playen apa paliyan ngono aku lali. Lembayung iku wong gunung kidul asli sing dadi garwa simpenaning ratu mataram. mataram iku biyen pusate nang sura karta mula nek ngomongke lembayung iku mestine yo garwa ratu sing omahe neng kidul ( gunung kidul iku sisih kidule solo). seweneing suwe lembayung iku disebut kanthi jengen ratu kidul. Omahe cedak segara kidul...suwening suwe dadi legenda lan dicritakke dadi penguasa laut kidulll padahal maune mung omahe cedak laut thok.....lan bentuke manungsa dudu jin...bojone raja mataram yo bener ning m,ung selir......

3. kapercayan kaping telu iki ono h8unungane masalh politik. jaman biyen wong jawa iku senengane neng laut...golek urip sandang pangan neng laut.. merga sak durunge mataram muncul ratu iku anan demak... demak cedak laut mula wong jawa senenge jembumblung neng laut.....

Panembahn senapati oleh bumi perdikan merga menag perang ro arya penangsang ning tlatah mentaok...terus gawe kraton sing dijenengke metaram. lah wong mataram iku digawa sakak demak.... metaram dhewe maune mung alas isine kethek....mula ben metaram anan uwonge Panembahan senapati nggawa wadya sakak demak.


ngawane uwong gampang sing marahi angel iku metaram (solo) kuwi adoh laut.....wong sing digawa dho seneg jembumblung neng laut....nah suwe suwe rakyat mataram iku ora jenak...merga adoh laut....mboko siji...rakyate mulih neng demak utawa lunga ngidul sisan nyedak laut.....Panembahan senopati ya was semelang. lah priye mosok dadi ratu ra duwe kawulo???? Mula terus digawe crita....nek iwak iku ora apik tumrap kesehataneing manungsa....apap maneh kanggone wong meteng. Mula nek saiki ketemu wong sing umure 70 an tahun lan ora mangan sekolah... wong wong iku isih percayay yen awke dewe iku ora apik nek kokeyan mangan iwak. iki digawe ngemu maksud ben rakyat mataram ora do pingin nyang laut meneh golek iwak....ben do gelem tani neng cedak kraton ae...neng solo.

terus ben rakyat mataram ora ngrangsek lan pindah ngidul nyedak laut ( nek ngalor nyang demak adoh, cedak ngidul) mula ratu metarm gawe dongeng nek duwe bojo sing nguwasani laut kidul jengen ratu kidul... dongeng iki digawe men wongh mataram do ora wani neng laut utawa omah cedak laut....tuhjuane jelas ben wong metarm iku jenak neng cedak krato ( neng solo).....

nah kanggo aku sing nomer 2 lan 3 iku luwih ketemu nalar timbang sing nomer sisji. percayay anan demit jengeng nyi roro kidul dadi ratu eneng mbaron......
tapi yo do karepmu.....

maturnuwun

yo opo yo kang.....lek teko ceritone rakyat tentang ratu kidul iku sebuah legenda atau cerita rakyat....biasane lek cerita rakyat iku bener anane. cuma dari cerita itu kan ratu kidul iku ratu yang menguasai laut kidul..maksudnya menguasai disini kan bukan sebagai pengeran yang menguasai 7 langit 7 bumi..tapi mungkin enak dikatakan kalau ratu kidul ini sebangsa makhluk tuhan tetapi bukan seperti kita, yang bertempat di laut kidul dengan segerombolan/umat atau mempunyai tata pemerintahan sendiri dan dia adalah sebagai pemimpin dari bangsa itu. itu sich yang aq fahami....monggo konco2 seng enek pemahaman liyo monggo dishare...jen tambah pengetahuan.

Menurut saya Itu cerita rakyat, ataupun Legenda. Dengan maksud agar lestarinya tempat2 tersebut. Bisa juga emang bener makhluk gaib yang merawat tempat tersebut. Kemungkinan adalah sebangsa Jin. Mereka punya kehidupan di dunia yang lain dari kita.
Seperti halnya manusia, Jin pasti juga marah kalau tempatnya di ganggu.
Kalau kesan jin lebih hebat dari manusia, karena Jin diciptakan dari cahaya api (energi panas), yang notabene adalah energi perusak. sedang manusia dari tanah. Tetapi setiap manusia punya potensial power untuk menaklukkan jin, karena dalam setiap tanah terdapat kandungan air yang bisa mematikan api.

Wallahu a'lam