Fenomena BLT (Bantuan Langsung Tunai)

Dengan dinaikanya harga BBM bersubsidi pemerintah memberikan alokasi
dana BLT yang mana dimaksudkan untuk mengurangi dampak dari kenaikan harga BBM .Tapi apakah BLT ini efektif untuk mengurangi beban rumah tangga miskin.

1.Menurut rekan2 program BLT ini bermanfaat tidak karena mungkin kalau yang menerima orang yang didaerah akan cukup sedangkan yang didaerah perkotaan dg uang segitu apa iya akan cukup?

2.Apakah program BLT ini menandakan pemerintah sudah berpihak kerakyat?

3.Yang lebih selain BLT yang bisa menambah daya beli masyarakat sehingga lebih bisa mandiri?


monggo dilanjut
wasalam,

Menurut aku dana BLT sangat2x tidak praktis....mendingan pemerintah kasih lapangan kerja..seperti padat karya dsb....jadi ibarat kita mau ikan...ya jgn langsung kasih ikan..kasih aja alat pancing..jd dgn alat pancing tsb kita bisa cr ikan berkali2x...bukan hanya sekali makan aja...

Tapi aku tetap menghargai pemerintah....setidaknya maseh mau memberi bantuan drpd tdk babar blas...

siti rahayu wrote:

Menurut aku dana BLT sangat2x tidak praktis....mendingan pemerintah kasih lapangan kerja..seperti padat karya dsb....jadi ibarat kita mau ikan...ya jgn langsung kasih ikan..kasih aja alat pancing..jd dgn alat pancing tsb kita bisa cr ikan berkali2x...bukan hanya sekali makan aja...

Tapi aku tetap menghargai pemerintah....setidaknya maseh mau memberi bantuan drpd tdk babar blas...

betul mbak karena BLT mengajarkan rakyat untuk bermalas malasan
sekarang sudah ada dana dari kementrian UKM dg pemberdayaan usaha
kecil menengah tetapi belum merata ke semua lapisan masyarakat.
program padat karya juga saya rasa lebih efektif

;) Yang perlu dipertanyakan, apakah seleksi penerima BLT udah bener? maksudnya mana yg kaya dan miskin? Karena jaman sekarang orang yg duluan kaya cenderung lebih pinter dari pada orang yg miskin. Saat ada bantuan kemiskinan, yang kaya ngaku miskin...

walah.... BLT (Bantuan Langsung Tombok)


intine aku ra setuju banget. alasane :
1. BLT untuk "nyogok" masyarakat karena kenaikan BBM.
2. Pemberiannya hanya sekali atau dua kali saja, setelah program itu selesai, apa masyarakat langsung bisa makmur ????
3. Memperbanyak kesempatan korup.
4. Tidak sebanding dengan pemotongan subsidi BBM.

wis... ora arep ngomong akeh2 maneh. wis bosen

betul pak dana BLT yang dipukul rata dg nilai segitu mungkin orang yang tinggal di daerah pedesaan akan cukup tapi yang untuk daerah perkotaan apa iya akan cukup naiknya bahan kebutuhan pokok warga yang cukup tinggi sehingga ini hanya sebagai peredam amarah dari rakyat sehingga rakyat tidak banyak melakukan penilaian yang kurang baik kepada pemerintah.

marah'i koruspsi neng tingkat paDukuhan jew.... ( nak daerah ngonaku lho )

gandung wrote:

marah'i koruspsi neng tingkat paDukuhan jew.... ( nak daerah ngonaku lho )

korupsine dalam bentuk gimana mas bisa ditambahkan?
mungkin tiap daerah lain2 jenisnya ada yang dipotong alasanya untuk kegiatan desa dll

wasalam,

yang dipotong alasanya untuk kegiatan desa dll... tp stiap pemotongan nya beda2 ( besarannya )
trus untuk d t4 yang laen ada yang 1 rumah... yang harusnya 1 orang yang dapat 2 ~ 3 orang yang dapet ( memang d rumah itu ada orang tua ) pokok'e nak daerahku okeh sing ngeluh... wis entuk'e 100rb... d potong 50 rb.... dadine yo gur 50rb sing tekan ngomah...

sudah ada yang melapor belum mas
kasihan ternyata program ini kurang efektif belum lagi ada perasaan iri antara yang mendapat bantuan dg yang tidak mendapatkan sehingga sering terjadi konflik batin di antara warga seperti tidak mau lagi ikut kerjabakti dll

le nglapor neng ngendi kang??/ trus asline bantuan'e piro ta jumlah'e???

untuk pengaduan bisa ke dinas kesejahteraan sosial kabupaten setempat