Kejadian ini saya alami waktu saya tinggal di Denpasar bersama ortu. Kami sering nongkrong di warung jamu tradisionil di dekat rumah kami.
Pada suatu hari ketika kami sedang duduk duduk di warung jamu, sepasang bule datang ke warung yang kelihatan meriah dari jauh. Bule kucel dengan ransel di punggung itu melangkah dengan penuh percaya diri menuju ke halaman warung jamu. Dalam hati saya bangga juga jamu tradisionil kita sudah dikenal dimancanegara. Buktinya si bule pun mau mengunjungi warung jamu di Indonesia.
Makin dekat ke warung langkah bule tersebut kelihatan makin ragu ragu, namun tetap saja mendekati kami. Setelah dekat, salah seorang bertanya kepada kami dalam bahasa Inggris dengan wajah agak ragu, "Do you have a direct flight to Jogya for tomorrow?"
Gantian kami yang bengong sambil saling berpandangan penuh tanda tanya. Bukannya kami nggak tahu bahasa Inggris lho! Cuman tanya ticket pesawat kok di warung jamu.
Karena agak lama kami saling berpandangan tanda bingung, sekali lagi si bule bertanya, "Air Mancur is a domestic flight, doesn`t it?"
Astaga, ternyata nama Air mancur dikiranya nama suatu maskapai penerbangan yang sering menggunakan nama Air itu...