Thursday, 31 July 2008 09:48
WONOSARI : Warga Kecamatan Wonosari Gunungkidul sejak tiga hari lalu mengalami krisis air. Kondisi ini dipicu saluran pipa utama PDAM dari sumber Hargobinangun Purbosari Wonosari diperbaiki karena mengalami kebocoran. Tercatat selama tiga hari, dari Minggu (27/7) hingga Selasa (29/7) malam warga terpaksa mencari air dari sumur bahkan ada yang terpaksa mengungsi ke rumah saudara di luar kecamatan Wonosari.
“Kami kemarin terpaksa ngungsi ke rumah saudara di Karangmojo, karena tidak punya air untuk mencuci dan mandi,” kata Sugino warga Desa Wonosari yang kini sudah kembali ke rumahnya.
Hal yang sama juga dialami Lukas Didit, warga Purbosari Wonosari yang terpaksa harus mengungsi ke rumah kakak iparnya di Kecamatan Tepus. “Harusnya pakai pemberitahuan sebalumnya, kalau perbaikan memakan waktu lama, sehingga tidak meresahkan seperti kemarin. Terpaksa kemarin kerja tidak mandi,” keluh Lukas Didit.
Menurut Didit meskipun saat ini air sudah mengalir, airnya tidak sejernih sebelum macet.
Perbaikan pipa PDAM tanpa disertai dengan pemberitahuan ini juga membuat Pemkab Gunungkidul kelabakan. Beberapa instansi sempat mengeluhkan PDAM yang tidak memberikan pengumuman perbaikan selama tiga hari. “Untuk kantor yang kompleksnya di Bangsal Sewokoprojo sangat terganggu. Untuk mushola dan kamar mandi airnya sudah habis,” kata seorang PNS yang hendak beribadah.
Wisnu Setyawan, staf redaksi Radio Handayani FM yang berkantor di Kompleks Sewokoprojo mengaku tidak ada pemberitahuan yang masuk dari PDAM. “ Kami sering di telepon pendengar terkait macetnya air,” kata Wisnu warga Budegan Piyaman Wonosari.
Di konfirmamsi , Basori Alwi Kepala Bagian Pelayanan Langganan PDAM Wonosari mengaku ada kerusakan pecahnya pipa saluran utama dari sumber Hargobinangun Purbosari Wonosari sepanjang 8 inchi yang kini sudah pulih.