WONOSARI : Sejumlah 145.454.000 zak semen bantuan stimulan Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (sobermas) yang teLah tergulirkan ke 144 desa atau 1431 padukuhan di Kabupaten Gunungkidul diminta disertai dengan bentuk sosialisasi secara terbuka kepada masyarakat penerima bantuan.
Permintaan sosialisasi itu diungkapkan sejumlah anggota DPRD Gunungkidul menyikapi berbagai bentuk bantuan yang selama ini digulirkan ke warga sepengatahuan menjadi bantuan pribadi Bupati Gunungkidul Suharto SH.
Barid Hamroni anggoat komisi C DPRD dari Fraksi Kesatuan Umat (FKU) tegas meminta agar Sobermas memberikan sosialisasi secara terbuka. “Inipentingmengingat sepengetahuan warga di pelosok daerah bantuan yang diterima bukan dari Pemkab Gunungkidul melainkan dari pribadi Bupati,” kata politisi PKS.
Lebih jauh Barid meminta Sobermas untuk sosialisasi asal muasal bantuan stimulan sehingga tidak ada kesan ada yang berusaha ‘mlintir bantuan’. “Tak kalah penting sosialisasi petunjuk pelaksanaan penggunakan bantuan difokuskan pembangunan jalan cor blok sekaligus mendorong terciptanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa,” kata Barid.
Ditambahkan Barid selain sosialisasi, penyaluran bantuan stimulan harus tetap dilakukan pengawasan guna menghindari gejolak yang terjadi ditengah masyarakat. Pengawasan yang musti dilakukan sobermas, lanjut Barid, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pendistribusian, sampai pada pertanggungjawaban.
Ketua komisi C Bambang Eko Prabowo menyikapi penyaluran bantuan stimulan semen dan aspal di tahun 2008 ini menghimbau agar Sobermas dalam hal ini tidak hanya berperan dalam menangani pengadaan dan penyaluran saja. “Pengawasan distribusi bantuan tetap harus dilakukan sebegai bentuk tanggung jawab dari program yang digulirkan. “Dinas jangan hanya justru sekedar pihak penyedia saja, Harus secara aktif mengawal pengawasan dan pertanggungjawabannya,” kata ketua komisi C daru unsur fraksi PDIP.
Sementara itu, Slamet selaku Ketua DPRD Gunungkidul kritis menilai kenaikan harga semen di pasaraan yang sempat mengalami kenaikan selama proses pengadaan yang dilakukan pihak rekanan harusnya dikonsultasikan lebih dulu Sobermas terhadap dewan, mengingat rencana awal anggraan Rp 5 M tersebut ditargetkan bisa mendapat 160.000.000 zak semen.
“Termasuk juga untuk pengdaan jenis aspal yangharusnya mendapat 400 drum aspal hanya memperoleh 375 drum saja akibat terkena dampak penyesuaian harga dariu kenaikan BBM,” tegas Slamet.