Kidung rumekso ing wengi

Mencoba mengenali untuk mengerti dan memahami isi kidung rumekso ing wengi Karya Sunan Kali Jaga

ONO KIDUNG RUMEKSO ING WENGI.
TEGUH HAYU LUPUTO ING LORO.
LUPUTO BILAHI KABEH.
JIM SETAN DATAN PURUN.
PANELUHAN TAN ONO WANI.
MIWAH PENGGAWE OLO.
GUNANING WONG LUPUT.
GENI ATEMAHAN TIRTO.
MALING ADOH TAN ONO NGARAH ING MAMI.
GUNO DUDUK PAN SIRNO.

SAKEHING LORO PAN SAMYA BALI.
SAKEHING HAMA PAN SAMI MIRUDA.
WELAS ASIH PANDULUNE.
SAKEHING BROJO LUPUT.
KADI KAPUK TIBANING WESI.
SAKEHING WISO TAWA.
SATO GALAK TUTUT.
KAYU AENG LEMAH SANGAR.
SONGING LANDHAK GUWANING WONG LEMAH MIRING.
MYANG PAKIPONING MERAK.

PAGUPAKANING WARAK SAKALIR.
NADYAN ARCA MYANG SEGORO ASAT.
TEMAHAN RAHAYU KABEH.
APAN SARIRO AYU.
INGEDERAN KANG WIDADARI RINEKSO MALAEKAT LAN SAGUNG PRO ROSUL.
PINAYUNGAN ING HYANG SUKSMA.
ATI ADAM UTEKKU BAGINDA SIS.
PANGUCAPKU YA MUSA.


NAPASKU NABI ISA LINUWIH.
NABI YAKUB PAMIYARSANINGWONG.
DAWUD SUWOROKU MANGKE NABI IBRAHIM NYOWOKU.
NABI SULAIMAN KASEKTEN MAMI.
NABI YUSUF RUPENG WONG.
IDRIS ING RAMBUTKU.
BAGINDA ALI KULITING WONG.
ABU BAKAR GETIH DAGING UMAR SINGGIH.
BALUNG BAGINDA USMAN.

SUNGSUMINGSUN PATIMAH LINUWIH.
SITI AMINAH BAYUNING ANGGA.
AYUB ING USUSKU MANGKE NABI NUH ING JEJANTUNG.
NABI YUNUS ING OTOT MAMI. NETRAKU YA MUHAMMAD.
PAMULUKU ROSUL.
PINAYUNGAN ADAM KAWA.
SAMPUN PEPAK SAKATHAHE PORO NABI.
DADYA SARIRO TUNGGAL .

Mengapa Sunan Kali Jaga perlu menyusun doa ini,...?bukankah sudah ada tuntunan dari Kanjeng Nabi...ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam berdoa, yaitu keyakinan dan bahasa doa itu sendiri, jadi doa itu akan lebih mudah dihayati dan diyakini bila bahsanya dimengerti. dan dalam doa yang dipraktikkan secara sungguh sungguh, terkandung kerja.
Dalam doa ini mengandung keselamatan lahiriah, keselamatan yang nyata langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh orang orang yang memeluknya, dengan berdoa diharapkan seseorang dapat melindungi dirinya dari berbagai gangguan. Selamat...!
Kidung ini juga dimaksudkan untuk membebaskan diri dari serangan berbagai penyakit, baik yang bersifat fisik maupun kejiwaan. Dalam baitnya dinyatakan dengan tegas bahwa kidung ini menyelamatkan diri dari penyakit, semua petaka, jin dan setan, dan perbuatan orang yang salah. Guna gunapun tak akan mendekat, bahkan pencuripun takkan mengarah pada orang yang mengamalkan  kidung ini....monggo disambung
sumber      : Sunan Kali Jaga
Pengarang  : Achmad Chodjim

Lho kok bisa..?Ya bisa wong mantra itu kalau dibaca degan keyakinan dan penghayatan yang tinggi akan membangkitkan suatu daya,...maka jangan heran kalau tutur kata atau lagu yang dinyanyikan dengan merdu bisa mempesona pendengarnya. Nah energi yang timbul itulah yang selanjutnya membawa kita kerelung terdalam dalam kehidupan kita. bangkitlah ingsunsejati kita. Tersambunglah daya itu dengan Sang Penguasa. Lalu melalui pikiran kekuatan itu diarahkan kepada yang dituju. Yaitu, untuk pencegahan penyakit, penyembuhan, tolak bala dam petaka, menolak teluh dan guna-guna. Kalimat indah yang diucapkan dengan cara tertentu bisa memukau para pendengarnya, Kata kata halus yang disampaikan dengan lembut akan membuat orang terpesona mendengarnya. Ada Apa ya..? Ya karena keindahan dan kelembutan itu mengandung energi dan kekuatan yang luar biasa. daya dan kekuatan kidung merupakan hasil dari olah rasa. Didalam olah rasa itulah seseorang mampu menemui diri-sejatinya. Ingsun Sejati ada didalam rasa. kidung ini tidak bersifat untuk membunuh, atau menghancurkan tetapi menolak, dengan kidung ini yang dituju adalah keharmonisan alam. petaka pun ditolak kedatangannya, Hama dan penyakit menyingkir, bukan disingkirkan, atau dibunuh pencuripun urung tidak mendatangi, guna guna batal, Bukan diperangi, melainkan daya negatif yang datang itu terpental dengan sendirinya, karena Welas asih pandulune....Hati yang tenang dan pikiran yang jernih membuat doa yang dipanjatkan terkosentrasi. kata kata yang ada dalam doa teresapi. Daya dari pengucapan doa bangkit. dan, doa menjadi nyata. Maka, datanglah rejeki dari arah yang tidak disangka sangka. rejeki bukan semata mata uang, kesehatan dan keselamatan dalam hidup juga rejeki.

Kidung Rumekso ing wengi ini, hanya salah satu dari sekian banyak Karya Beliau (Sunan Kali Jogo), kita semua menyakini bahwa Sunan Kali jogo adalah salah satu wali yang ikut menyebarkan agama Islam di nusantara, mari kita coba mengenali karya karya beliau supaya kita bisa bercerita kepada anak cucu kita. semoga postingan ini bisa menambah wawasan kita semua tentang ajaran para wali, jangan kita hanya mengenal bahwa sanya sunan kali jogo itu adalah seorang wali, tetapi mari berusaha mengenali apa apa yang menjadi ajaran ajaran beliau.
Bila banyak kata yang kurang berkenan saya hanya bisa mengatakan "segoro diwastani seganten, kulo wiyono nyuwun pangapunten" nuwun kawulo nuwun

Tak sundule yo pakde
Sekedik mboko sekedik dalem bade nderek perso
Kitab adam makno meniko anggitanipun sinten njih pakde?

Matur nuwun Pak Agung sampun kerso rawuh.....
saestu kulo kinten panjenengan sampun tatas titis twin wasis babagan kitab meniko,..sak pangertosan kawula menika mbabar KITAB TELES...KITAB Ingkang Tulis Tanpo Papan Kasunyatan, Kitab meniko sampun wonten ing saklebetipun PRIBADI manungso.
Sumonggo Roko Mas kawulo aturi mbabar kanthi wijang babagan meniko Kitab Teles menopo ginanipun Kitab Garing Menopo ginanipun,..sumonggo....

Wilujeng sonten, kasarrasan sarto karahayon mugi tansah tumanduk dumateng poro rawuh sedaya....

sungguh sedih rasa hati.ketika kita melihat dan mendengar sesuatu yang berhubungan dengan keris, blangkon dan tulisan tulisan yang  berbahasa jawa selalu itu dianggap kejawen....padahal lewat keris, tombak, pedang, dan  doa dulu kita pernah mengalahkan penjajah, masih ingatkah kawan bagaimana peluru peluru para penjajah itu tidak mampu menembus badan para Pejuang Pejuang kita...betapa hebat dan gagah beraninya mereka bambu runcing bisa mengalahkan senjata moderen yang dinamakan bedil....tetapi sekarang kalau kita memepelajari ataupun mempunyai sebuah pusaka kita sudah dianggap sebagai pelanggar Agama....apakah kita tidak pernah mendengar bagaimana pada waktu Sunnan Bonang mengalahkan musuhnya hanya dengan sebuah pena yang berubah menjadi keris,..Keris kolo munyeng....ini mungkin sedikit kisah kehebatan para pendahulu kita..mari kita renungkan apakah masih relevan bunyi kidung diatas dengan keadaan jaman sekarang...? Bukankah sampai sekarang masih juga kita jumpai orang yang kebal dengan senjata...? bukankah nabi juga mengajar sebuah Doa selamat....bukankah isi  kidung ini juga untuk keselamatan...?
Kandungan Kidung Rumekso ing Wengi pada bait pertama dan kedua bukankah itu tak jauh beda dari arti sebuah surat dalam Al-Qur'an surat aL Falaq dn An-Nas.
Bukankah dengan mengerti dan memahami bahasanya akan mudah menyampaikan maksudnya...kalau kita berdo'a mengerti dengan apa yang kita ucapkan akan memudahkan kita untuk menghayati supaya bisa menimbulkan Kekuatan Pikiran...
inilah sisi positif yang bisa kita ambil pelajarannya, yaitu kekutan pikiran ini bisa kita bangkitkan karena kita mengerti, memahami dan yakin dengan apa yang kita ucapkan...
Dalam bait kedua juga dengan jelas menerangkan bagaimana membebaskan dari hama dan penyakit, bukankah usaha pencegahan itu lebih bagus dari pada pengobatan..? dan bagaimana memahami dalam bait bait berikutnya Penyatuan daya? Kidung rumekso ing wengi  juga dimaksudkan  untuk memperoleh keselamatan lahir dan batin dalam hidup ini. Termasuk untuk mendapatkan keturunan yang sentosa hidupnya , serta luhur budinya.
Masih banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kidung ini, sumonggo bagi teman teman yang mempunyai penafsiran lain, sudilah kiranya menuangkan tulisannya disini untuk menambah wawasan saya khususnya, dan mungkin saudara saudara semua...

ini merupakan kidung yang lain,yang  masih berhubungan,

“Barang siapa yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya.”


Siapa tahu bunga tepus
niscaya tahu makna artadaya
Yang satu asal dengan hidupnya.
Siapa tahu tujuannya
niscaya tahu pager besi
yang dijaga manusia sedunia
Yang melantunkan kidung
jika kidung dihapalkan
jauhlah perbuatan jahat
Dan dijaga oleh Tuhan
semua kehendaknya dikabulkan_Nya
dan dijaga oleh orang banyak

Dengan keselamatan kita akan mendapatkan ketenangan dan kebahagian

Mayansah wiyono wrote:

Wilujeng sonten, kasarrasan sarto karahayon mugi tansah tumanduk dumateng poro rawuh sedaya....

sungguh sedih rasa hati.ketika kita melihat dan mendengar sesuatu yang berhubungan dengan keris, blangkon dan tulisan tulisan yang  berbahasa jawa selalu itu dianggap kejawen....padahal lewat keris, tombak, pedang, dan  doa dulu kita pernah mengalahkan penjajah, masih ingatkah kawan bagaimana peluru peluru para penjajah itu tidak mampu menembus badan para Pejuang Pejuang kita...betapa hebat dan gagah beraninya mereka bambu runcing bisa mengalahkan senjata moderen yang dinamakan bedil....tetapi sekarang kalau kita memepelajari ataupun mempunyai sebuah pusaka kita sudah dianggap sebagai pelanggar Agama....apakah kita tidak pernah mendengar bagaimana pada waktu Sunnan Bonang mengalahkan musuhnya hanya dengan sebuah pena yang berubah menjadi keris,..Keris kolo munyeng....ini mungkin sedikit kisah kehebatan para pendahulu kita..mari kita renungkan apakah masih relevan bunyi kidung diatas dengan keadaan jaman sekarang...? Bukankah sampai sekarang masih juga kita jumpai orang yang kebal dengan senjata...? bukankah nabi juga mengajar sebuah Doa selamat....bukankah isi  kidung ini juga untuk keselamatan...?
Kandungan Kidung Rumekso ing Wengi pada bait pertama dan kedua bukankah itu tak jauh beda dari arti sebuah surat dalam Al-Qur'an surat aL Falaq dn An-Nas.
Bukankah dengan mengerti dan memahami bahasanya akan mudah menyampaikan maksudnya...kalau kita berdo'a mengerti dengan apa yang kita ucapkan akan memudahkan kita untuk menghayati supaya bisa menimbulkan Kekuatan Pikiran...
inilah sisi positif yang bisa kita ambil pelajarannya, yaitu kekutan pikiran ini bisa kita bangkitkan karena kita mengerti, memahami dan yakin dengan apa yang kita ucapkan...
Dalam bait kedua juga dengan jelas menerangkan bagaimana membebaskan dari hama dan penyakit, bukankah usaha pencegahan itu lebih bagus dari pada pengobatan..? dan bagaimana memahami dalam bait bait berikutnya Penyatuan daya? Kidung rumekso ing wengi  juga dimaksudkan  untuk memperoleh keselamatan lahir dan batin dalam hidup ini. Termasuk untuk mendapatkan keturunan yang sentosa hidupnya , serta luhur budinya.
Masih banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kidung ini, sumonggo bagi teman teman yang mempunyai penafsiran lain, sudilah kiranya menuangkan tulisannya disini untuk menambah wawasan saya khususnya, dan mungkin saudara saudara semua...

Luar biasa pakde
kulo tasih cubluk babagan puniko, ananging kulo remen lan sarujuk dumateng panjenengan pakde,
Pokoke LUAR BIASA

Simbah ngendiko yen pengin slamet neng ngalam ndonyo "ojo pisan2 nglangkahi alu ngadek"
Nuwun

matur suwun Pak Agung,...saestu kawulo injih nembe tetah tetah babagan meniko, namung amargi raos prihatin, meniko kawulo nyobi mbok mbilih ampun ngantos poro mudo mudi meniko ajreh ngupadi budoyo budoyo jawi, dados monggo kita sami biwaraaken budoyo jawi meniko....
mboten sah menggalih menopo meniko nyimpang saking agami menopo mboten...nanging mugi mugi saged nambah wawasan sedoyo mawon....lan saged nglestantonaken kabudayan...supados mboten kawastanan wong jowo ilang jawane...

Wilujeng sonten,
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan harapan semoga keselamatan dan kesehatan selalu tercurah kepada kita semua....
Saudara saudara semua pada akhir dari perjalanan manusia di dunia ini yang dituju adalah keselamatan baik lahir maupun batin,  dengan adanya keselamatan ini maka hidup manusia menjadi bahagia. Kidung Rumekso Ing Wengi diatas jelas sekali menggambarkan sebuah harapan untuk mendapatkan keselamatan lahir dan batin. bagaiman kita mendapatkan keselamatan lahir dan batin itu...Ngelmu iku kelakone kanthi laku, lekase kelawasan kas, tegese kas nyantosani setya budya pangkese dur angkara....(wedhatama ) lalau apa yang disebut laku...?

Setelah kita mengetahui dan mengamalkan aturan aturan hidup..semoga kedamaian bisa terwujud....menuju kepada tatanan yang ayom ayem tentrem welas asih pendulune...

wexxx ,,info iki

monggo

bahqri.dixie wrote:

wexxx ,,info iki

Adakah yang salah dengan infonya mas...
mohon petunjuknya untuk memperbaiki

Mayansah wiyono wrote:

Wilujeng sonten,
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan harapan semoga keselamatan dan kesehatan selalu tercurah kepada kita semua....
Saudara saudara semua pada akhir dari perjalanan manusia di dunia ini yang dituju adalah keselamatan baik lahir maupun batin,  dengan adanya keselamatan ini maka hidup manusia menjadi bahagia. Kidung Rumekso Ing Wengi diatas jelas sekali menggambarkan sebuah harapan untuk mendapatkan keselamatan lahir dan batin. bagaiman kita mendapatkan keselamatan lahir dan batin itu...Ngelmu iku kelakone kanthi laku, lekase kelawasan kas, tegese kas nyantosani setya budya pangkese dur angkara....(wedhatama ) lalau apa yang disebut laku...?

Laku dan tirakat adalah cara orang jawa dalam berusaha mencapai suatu keinginan mulai dari keinginan akan suatu ilmu, kekayaan, kesaktian, pangkat, rejeki dan sebagainya yang merupakan keinginan orang dalam hidup. Namun laku ini bukan lah suatu usaha yang berhubungan dengan keinginan tersebut tetapi lebih cenderung ke arah spiritual atau keyakinan.
Banyak macam orang dalam menjalani laku mulai dari puasa, tidak tidur, berendam di sungai, sampai kepada ritual yang aneh dan tidak masuk logika orang modern yg lain, yang kesemuanya bertujuan agar apa yang menjadi harapan mereka bisa tercapai.(Alang alang Kumitir)

Dijaman yang modern ini  apakah konsep laku tersebut masih relevan?

Hakekat laku adalah upaya dalam menjaga agar tetap fokus pada mindset dan tujuan, dengan demikian akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang agar selalu tetap dalam arah yang membangun tercapainya tujuan. Sebagai contoh misalnya ada orang yang menginginkan kekayaan maka dengan menjalankan laku dia akan menjauh dari tindakan pemborosan atau berfoya-foya dan kemudian akan cenderung hidup berhemat serta bekerja lebih keras. Jika anda ingin sukses dalam karir maka jadikanlah pekerjaan adalah laku anda sehingga mendorong anda bekerja lebih profesional, jujur dan disiplin dengan demikian anda akan terhindar dari kebiasaan dan etos kerja buruk yang dapat menghancurkan karir anda.
Jadi bisa disimpulkan bahwa yang membuat orang berhasil mencapai tujuannya dengan menjalankan laku adalah bukan karena bentuk ritualnya melainkan karena mereka akan cenderung tetap fokus kepada apa yang menjadi tujuan sehingga segala sesuatu yang dikerjakan akan terkondisi pada arah untuk mencapai tujuan. Jika kita ambil hubunganya dengan pemahaman tentang alam semesta maka laku akan memperjelas visualisasi tujuan yang terekam dalam memori otak kita sehingga respon alam semesta akan lebih cepat diterima.(Alang alang kumitir).
saudara saudara kalau hidup itu tujuannya kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka bagaimana cara kembali kepada NYa, kembali kepada dengan damai dengan selamat.
"niscaya tahu pager besi
yang dijaga manusia sedunia"
Pager besi adalah aturan aturan hidup yang dijaga oleh semua manusia supaya bisa tercipta damai dan keselamatan dunia...

jika kidung dihapalkan
jauhlah perbuatan jahat
Dan dijaga oleh Tuhan
semua kehendaknya dikabulkan_Nya
dan dijaga oleh orang banyak

Tiada maksud suatu apa hanya sebuah doa dan pengharapan
 mari bersama mengenali biar "Weruh" aturan aturan kehidupan supaya Selamat dan kedamaian yang diidamkan bisa terwujud.
Nuwun kawulo nuwun.

Pitung ndino, pitung bengi urung iso ketompo neng memory ku pakde....
Jero banget niki...

engak mz ,,monggo ,,

agung shejack,"Pitung ndino, pitung bengi urung iso ketompo neng memory ku pakde....
Jero banget niki...

_________________
tansah eling lan waspodho urip mung mampir ngombe.... Surodiro joyodiningrat lebur dening pangastuti,...
Menopo injih to Pak Agung...meneping rasa meniko rak saged nimbulke pangaribowo karsa,...yen karsa sampun golong gilig lajeng nimbulke pangaribowo cipto,...tulusing cipto meniko ingkang saged ndayani tuwuhipun karyo,...dados yen rasa nipun sampun saged kakendalekaken kados laku, ingkang kedah dipun jagi mureh saged lulus menopo ingkang dados sedyanipun. sedoyo sedayanipun saged kelampahan yen dipun leksanani kanthi tulus tanpa pamreh, nindakaken titah ingkang sampun ginaris...