INDONESIAKU DULU DAN SEKARANG.

Dulu sewaktu kecil saya masih ingat masyarkat kita masih saling bertegur sapa....jika berpapa...san dijalan, tapi sekarang lebih sering saling menghindar dan menunduk dari pada menegur dan menyapa.

Dulu sewaktu kecil saya ingat masyarakat kita masih sering tersenyum jika berpapasan tapi sekarang.....?

Dulu sewaktu kecil saya ingat masyarakat kita selalu minta maaf jika tanpa sengaja bersenggolan... tapi secarang ada semboyan colek tewas senggol bacok, dan itu telah memicu lahirnya tawuran baik antar pelajar ataupun antar kampung.

Dulu jika kita bertanya alamat, maka orang akan mencoba membantu sebisa mungkin... tapi sekarang jika kita bertanya alamat maka tukang2 ojek akan segera menawarkan jasanya untuk mengantar dengan harga seringkali di "mark up".

Dulu anak-anak akan berdendang lagu anak2 tapi sekarang anak2 menyanyikan lagu dewasa dengan syair yg terkadang sangat tidak pantas didengar seperti "selingkung tapi indah, engkau kekasih gelap ku" dsb.

Dan saya yakin bagi kita yg pernah hidup di dua zaman tersebut masih punya banyak contoh2 lainnya.

Lalu pertanyaannya, kemana LENYAPNYA budaya ramah dan luhur bangsa kita tersebut...?

Konon ini ternyata secara sistematis telah dilakukan melalui dunia pendidikan; yakni dengan menghapus Budi Pekerti dari Sekolah, Menjadikan target perolehan angka2 nilai di raport jauh lebih penting daripada AHLAK anak sehingga orang tua dirumah berlomba2 menekan anaknya untuk jadi juara bukan jadi anak yg bermoral dan beretika.

Dilanjutkan dengan menjadikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan hanya menjadi Departemen Pendidikan saja tanpa perlu BERBUDAYA hingga lenyaplah budaya bangsa dari ingatan kita dan anak2 kita,

Departemen Pendidikan tanpa Budaya, bahkan itupun isinya bukan PENDIDIKAN melainkan hanya PENGAJARAN...

Ya, mengajari anak untuk mengerjakan soal jawab setiap hari di sekolah hingga dirumah melalui PR yg bertumpuk dan berlapis2. Sehingga jadilah anak2 kita stress dan mulai lahirlah penyimpangan prilaku anak dan remaja.

Berpijak pada kenyataan itulah pada Selasa Malam ini, Ayah ingin sekali mengajak keluarga Indonesia untuk bersama2 membahas tema;

Membangun kembali BUDI PEKERTI BANGSA YG HILANG dari rumah kita.

Yuk malam ini kita ikutan urun rembug di Smart fm; bersama bintang2 tamu kita Bu Yoana (Penulis Buku Budi Pekerti), Indonesia Mengajar (LSM Pak Anis Baswedan) dan Komunitas 1001 buku.

Semoga keluarga Indonesia banyak yg tergugah dan tersadar untuk mau membangun kembali BUDI PEKERTI LUHUR BANGSA yg telah Hilang dari bumi nusantara ini.

Bayangkan seperti apa jadinya bangsa ini jika anak2 kita sebagai pengganti generasi mendatang kelak tidak lagi memiliki ETIKA MORAL, BUDI PEKERTI DAN AHLAK YG LUHUR.

Mau ????

Mari kita mulai dari keluarga kita terlebih dahulu.

Kalau bukan kita mau berharap pada siapa lagi ?
Kalau bukan sekarang mau kapan lagi ?

copast dari status fb temenku..

Dulu punya tetangga suka rasan-rasan
sekarang sama tetangga baru, jg suka rasan-rasan
sami mawon, suka ngrasani

macanWong7 wrote:

Dulu punya tetangga suka rasan-rasan
sekarang sama tetangga baru, jg suka rasan-rasan
sami mawon, suka ngrasani

sing elek tetep.. tapi sayange sing apik2 kok melu ilang..

Semua di mulai dari keluarga masing2...

INDONESIA DULU DAN SEKARANG...

Padahal mayoritas penduduk negeri Indonesia adalah muslim yang pasti kita semua yakin dan tidak ragu lagi betapa sempurna dan mulianya ISLAM...namun sayang, umat islam kini tidak mengenakan islam baik untuk mengurusi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara. menampakkan islam hanya ketika pas di masjid2 saja, sedangkan di tempat publik islam nya entah ditaruh dimana...

wahyun wrote:

INDONESIA DULU DAN SEKARANG...

Padahal mayoritas penduduk negeri Indonesia adalah muslim yang pasti kita semua yakin dan tidak ragu lagi betapa sempurna dan mulianya ISLAM...namun sayang, umat islam kini tidak mengenakan islam baik untuk mengurusi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara. menampakkan islam hanya ketika pas di masjid2 saja, sedangkan di tempat publik islam nya entah ditaruh dimana...

Didikan dari sekolah yang sudah tidak benar

betul sekali mbak e widji dan wahyun, maka kembalilah ....

Keluarga juga mungkin berperan

Kurang perhatian mungkin,,,

semoga keluarga kita terlindungi,,,

aamiin,,,

Maka dididik di rumah sendiri gan biar pada ndalan...