SOKOGURU REVOLUSI

“Sokoguru Revolusi”
(Teringat, terpikir lalu dituangkan dalam bentuk tulisan sebagai bentuk rasa hormat)



Saudaraku yang ada di sana, yang masih setia menunggui ibu pertiwi
Saudaraku ... yang masih sering bercanda dengan lumpur kandungan pertiwi
Ada yang ingin aku katakan kepadamu juga yang lain,
tentang berbagai andai, tentang sokoguru, tentang revolusi,
juga tentang pemimpin peduli

Dengarkanlah saudaraku .... andai di negeri ini tidak banyak orang serakah,
engkau pasti tidak susah seperti itu, tidak pula terabaikan dipinggiran
Andai pula di negeri ini banyak orang yang peduli,
engkau juga tidak akan bergulat sendiri, tanpa ada pembelaan
untuk hidup dan menghidupi, bagi dirimu dan negeri ini

Dengar pula saudaraku, ...
andai di negeri ini tidak banyak tangan-tangan setan
mencengkeram bumi negeri ini,
pasti engkau tidak akan terengah-engah, timbul tenggelam
di antara derasnya arus produksi orang dari luar sana
Pedih ... engkau nampak terpuruk seakan terhina di negerimu sendiri

Sesungguhnya aku tahu ... engkau hebat dan engkau sangat ikhlas
selalu kau persembahkan hasil keringatmu, bagi negerimu sendiri
Tetapi kenyataan adalah kenyataan, engkau kehilangan kesempatan

Untuk itulah, aku ingin bicara pula dengan anak-anak negeri yang lain
agar bisa selalu ingat dan sadar, bahwa waktu itu, sering terdengar kata
“Petani Sokoguru Revolusi”
Andai banyak orang mau jujur, ... memang demikian adanya
Sayang, ... kata itu banyak digunakan oleh kelompok kepentingan
untuk saling menjatuhkan ... di antara anak bangsa


Sokoguru Revolusi adalah benar, saudaraku
karena mereka memang sebagai tiang penyangga,
untuk berdirinya bangunan negeri ini

Sokoguru Revolusi adalah nyata, saudaraku
karena sesungguhnya mereka pemeran utama
untuk makmurnya negeri dan bangsa ini dan ...bahkan mereka penggerak
pemberi andil terbesar bagi pejuang negeri ini di saat revolusi,
menuju negeri merdeka bangsa ini
Itulah makna sebenarnya Sokoguru Revolusi
Revolusi tidak selalu buruk, ... tidak pula selalu pembrontakan
Dia adalah cepatnya gerak menuju perbaikan, bukan untuk kerusakan.
Itulah aktualisasi sebuah pemikiran berani, dari sebagian anak negeri

Revolusi, ... kadang dia didambakan banyak orang,
harapan untuk perubahan karena, disitu ada warna ketegasan, ...
disitu ada warna kejelasan tentang sikap, dan di situ pula ada warna kejujuran ...
bukan warna kebohongan demi kebohongan

Benar saudaraku, bangsa ini sedang dilanda muak,
dilanda geram dan gusar karena selalu mendengar dan menyaksikan,
berbagai ucap dan sikap kebasa-basian
yang nyatanya hanya sebuah bungkus tentang kemunafikan

Lagi-lagi revolusi, ... yang tidak hanya sebagai sebuah tindak brutal
tidak pula semata-mata harus diartikan perlawanan,
tetapi lebih sebagai perjuangan ... adalah gerak menuju perbaikan ...
sesungguhnya seperti itulah maknanya

Banyak anak negeri menunggu datangnya pemikiran berani,
banyak anak bangsa menunggu datangnya pemikiran tegas, jelas dan jujur ....
dalam aktualisasi sikap nyata, menuju perubahan ... itulah bagian dari revolusi

Sadar ... sadar dan sadar, bahwa rakyat negeri ini sesungguhnya petani ...
Ingat, ingat dan ingat ... bahwa rakyat negeri ini sesungguhnya nelayan.

Lihatlah saudara-saudara kita masyarakat dari Bugis,
mereka pelaut hebat dan handal, yang mengarungi lautan seluruh jagad
Lihatlah saudara-saudara kita di lereng Lawu, lereng Semeru yang ada di Jawa,
Lihat pula saudara-saudara kita di lereng Merapi, yang ada di Sumatra
mereka masih bersimbah peluh, menanam, menaman dan terus menanam

Sesungguhnya .... mereka memang sokoguru ...
sesungguhnya mereka tiang penyangga, berdirinya bangunan negeri ini.
Sayang, ... tiang penyangga itu sekarang seakan runtuh ...
atau diruntuhkan sebuah kekuatan?

Kita tidak lagi melihat ada .... kekuatan dan kekokohan seperti dulu,
Kita tidak lagi melihat ada ... peran sebagai penyangga bangunan negeri ini.

Sayang .... rapuh, semakin rapuh seakan terus terlupakan.
Sedih ... semakin sedih, hanya bisa ingin menangis
melihat kekuatan mereka seakan sirna, hancur... oleh kekuatan setan dari luar sana.

Lalu .... adakah anak negeri yang berani bertindak gagah?
yang mampu menampakkan gagahnya seorang patriot bangsa ...
untuk menjadi seorang PELOPOR negeri ini
mampu menampakkan gagahnya seorang Pelopor Bangsa
yang berani menghancurkan kekuatan setan dari luar sana.

Akan tampilkah sosok demikian di negeri ini ?
Akan munculkah sosok Pelopor di negeri ini ?
yang terlepas jauh ... dari segala kebohongan
yang terlepas jauh ... dari segala basa basi dan kemunafikan
Muncullah ... muncullah engkau dari sarang pahlawan, jadilah panglima negeri ini
lepaskan mereka dari belenggu penindasan .... kaum spekulan keji
lepaskan mereka dari belenggu tangan-tangan setan jahanam dari luar sana

Sampai saat ini kita masih melihat ...
mereka masih saja menanam dan bernyanyi demi negeri ini
masih saja berdendang, bercanda dengan ibu pertiwi
yang menghidupi negeri dan bangsa ini
Kita masih juga dapat melihat ... mereka berkubang lumpur,
bersenandung tentang kemakmuran ... bagi negeri dan bangsa ini

Terimakasih saudaraku ... engkau masih selalu ada di sana,
masih saja bergelut lumpur dan bicara demi makmurnya negeri dan bangsa ini

Sekali lagi terimakasih saudaraku, pahlawanku
yakinlah .... masih ada anak negeri yang peduli
untuk berjuang bersamamu ... demi negeri dan bangsa ini
Kita tunggu saja .... dia akan segera datang !!!!

=======*******=======

PAK TANI........SEMANGAT...!!!!!!!

haduh...berat memahaminya....

saya cukup bisa mengerti kegerahan njenengan, toh sy juga merasakannya sebenarnya. melihat carut marutnya kondisi negeri ini. yang seharusnya memimpin dan mengayomi rakyat malah menghisab darahnya, yang benar jadi salah salah jadi benar, generasi muda amburadul...

dah butuh perubahan kondisi memang...bukan perubahan ecek-ecek, melainkan perubahan yang revolusioner..semoga semoga orang juga merasaan kegerahan dan keinginan yang demikian...

namun demikian, saya ingin tahu gambaran revolusi yang dimksud njenegan yg seperti apa? dengan senjata, kudeta, atau yang damai2 saja, tanpa menumpahkan darah namun bisa melahirkan revolusi ?

Hehe hal-hal gituan ane gak ngeh...

wahyun wrote:

haduh...berat memahaminya....

saya cukup bisa mengerti kegerahan njenengan, toh sy juga merasakannya sebenarnya. melihat carut marutnya kondisi negeri ini. yang seharusnya memimpin dan mengayomi rakyat malah menghisab darahnya, yang benar jadi salah salah jadi benar, generasi muda amburadul...

dah butuh perubahan kondisi memang...bukan perubahan ecek-ecek, melainkan perubahan yang revolusioner..semoga semoga orang juga merasaan kegerahan dan keinginan yang demikian...

namun demikian, saya ingin tahu gambaran revolusi yang dimksud njenegan yg seperti apa? dengan senjata, kudeta, atau yang damai2 saja, tanpa menumpahkan darah namun bisa melahirkan revolusi ?

Saya rasa tidak mudah untuk itu,,,karena sistem yang ada tidak mendukung untuk perubahan yang baik. Disampign hukum yang masih bisa dijual beli,,,

Namanya juga hukum buatan manusia mas,,,